Lihat ke Halaman Asli

Dhani Apriandi

Seorang Notaris

Saitama: Suatu Refleksi Kebijaksanaan

Diperbarui: 5 Agustus 2021   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kebijaksanaan (sumber: harianterbit.co)

Rata-rata monster yang berkonfrontasi dengannya selalu berakhir tragis dengan sekali pukulan. Pukulannya menghasilkan daya destruksi yang sangat besar. Bahkan, Boros yang notabene seorang alien berkekuatan tempur tinggi sekalipun, dihabisi hanya dengan dua pukulan.

Badan dan kaki Boros seketika koyak dan terpisah setelah menerima pukulan kedua darinya. Begitu juga dengan Orochi yang digadang-gadang sebagai raja dari segala monster, bernasib lebih nahas daripada Boros. Pukulan tunggal!

Adalah Saitama, seorang karakter yang merupakan tokoh utama dalam serial anime berjudul Onepunch Man. Anime ini diadaptasi dari serial Manga-nya yang terbit setiap satu bulan sekali.

Dalam serial tersebut, Saitama digambarkan sebagai sosok berkepala botak licin dengan tampang lugu dan polos (sekalian o'on). Namun di balik itu semua, ternyata dia menyimpan kekuatan dan ketahanan fisik serupa para Dewa.

Entah dari mana asal dan bagaimana ia bisa memperoleh kekuatan dan ketahanan fisik yang luar biasa seperti itu, semuanya masih terhijab oleh misteri. Namun, justru inilah salah satu daya tarik dari serial ini.

Lebih lanjut, dalam kehidupannya, Saitama ditampilkan sebagai sosok berkemampuan finansial rendah. Karena hal itu, ia hanya bisa tinggal di sebuah kontrakan yang terletak jauh dari pemukiman penduduk bersama Genos, seorang Cyborg, murid satu-satunya.

Dulu sekali, lokasi kontrakannya ini adalah sebuah pemukiman padat penduduk. Namun kemudian, pemukiman itu diserang dan diporak-porandakan oleh para monster, sehingga akhirnya ditinggalkan permanen oleh para pemiliknya.

Dalam kesehariannya, dia dan Genos berprofesi sebagai Pahlawan Penumpas Monster. Kendati sama-sama berstatus sebagai Pahlawan, tetapi peringkat kepahlawanan Saitama terpaut jauh dengan muridnya ini.

Kendati level kekuatan di antara keduanya bagaikan langit dan bumi, tetapi dalam urusan peringkat kepahlawanan, Genos berperingkat A (tertinggi), sedangkan Saitama sendiri hanya berperingkat C. Jauh sekali!

Namun demikian, dia tak ambil pusing tentang peringkat tersebut. Baginya, peringkat adalah hal yang membosankan dan tak penting sama sekali. Satu-satunya hal yang dipentingkan olehnya hanyalah hakikat menjadi pahlawan, yaitu menumpas para monster yang mengganggu manusia, sehingga kedamaian bumi senantiasa terjaga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline