Lihat ke Halaman Asli

Dhani Apriandi

Seorang Notaris

Mengenyahkan Budaya Injak Alas Kaki Milik Orang Lain

Diperbarui: 8 Juli 2021   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Alas kaki merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia pada saat ini. Sandal maupun sepatu, kedua-duanya merupakan alas kaki yang hampir setiap hari kita kenakan dalam melakukan aktivitas. 

Dari segi fungsi, pertama-tama alas kaki digunakan agar kedua telapak kaki kita tidak terkena kotoran akibat debu maupun partikel lain yang ada di sepanjang jalan yang kita lalui. 

Selain itu, alas kaki juga digunakan agar kedua telapak kaki kita tidak terluka karena partikel-partikel maupun benda-benda tajam yang mungkin tersebar pada setiap jalan yang kita lalui. 

Dengan demikian, alas kaki memegang salah satu peranan penting bagi kehidupan kita. Karena, kehadirannya dapat mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan terjadi pada telapak kaki kita.

Alas kaki dalam perkembangannya hingga saat ini tidak hanya dikenakan oleh manusia dalam menjalankan aktivitasnya di luar rumah saja, namun dikenakan pula di dalam rumah tempat tinggal pribadi masing-masing. 

Salah satu aktivitas menggunakan alas kaki yang kerap kita jumpai adalah ketika akan pergi menunaikan ibadah ke Masjid, khususnya pada saat akan melaksanakan ibadah Sholat Jumat bagi para pria yang beragama Islam.

Ketika Adzan Jumat berkumandang, maka setiap Muslim berbondong-bondong menuju ke Masjid untuk memenuhi panggilan tersebut. Barang tentu, dalam perjalanan untuk memenuhi panggilan tersebut, setiap Muslim mengenakan alas kakinya masing-masing. Sesampai di halaman Masjid, kita segera disuguhi dengan banyaknya alas kaki milik jamaah lain yang berjejeran tersusun rapi. 

Di sinilah kita mulai diperlihatkan dengan salah satu budaya yang menurut saya pribadi tidak sopan, yaitu budaya menginjak alas kaki milik jamaah lain yang sedang terparkir rapi  oleh jamaah yang baru saja tiba di halaman Masjid maupun ketika jamaah akan kembali mengenakan alas kaki masing-masing usai menunaikan Ibadah Sholat Jumat. 

Menurut saya pribadi, tindakan ini sangat amoral. Bagaimana tidak! Sebab, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa alas kaki merupakan salah satu benda yang sangat tidak higienis, baik ketika dikenakan maupun setelah dikenakan, kecuali segera dicuci bersih sesaat setelah dikenakan.

Entah mengapa, perilaku menginjak alas kaki ini bagi sebagian jamaah seolah-olah merupakan hal yang lazim dilakukan. Entah apa gerangan sebabnya, namun perilaku ini kerap dilakukan oleh sebagian jamaah tanpa sedikit pun merasa bersalah. Padahal kita semua sepakat bahwa Masjid adalah salah satu tempat yang suci karena senantiasa dijaga kebersihannya. 

Oleh karena merupakan tempat yang suci dan bersih, maka sepatutnya kita turut menjaga kebersihan setiap hal dan benda yang berada di lingkungannya, baik sebelum maupun sesudah digunakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline