Kadang saya merasa heran sendiri atas penilaian oknum masyarakat yang tidak suka dengan Partai Demokrat. Partai yang pernah berkuasa pada 2004 hingga 2014 itu sudah membuktikan keberhasilannya melawan virus Corona atau Covid-19. Tapi masih saja dianggap musuh dan tidak berpihak kepada rakyat.
Asal tahu saja, di saat Pemerintah belum menyerukan untuk menyalurkan bantuan kepada rakyat yang terkena pandemi Covid-19, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat bergerak lebih dulu mengeluarkan instruksi kepada anggotanya untuk membantu masyarakat lewat Gerakan Nasional Partai Demokrat lawan virus Corona.
Instruksi yang dikeluarkan sebanyak tiga kali itu, pada nomor 01, 02 dan 03 terbukti mampu meringankan beban pemerintah. Mengingat, jumlah uang yang digelontorkan tidaklah sedikit.
Bila ditelusuri dari media online tanah air, Partai Demokrat sudah mengeluarkan dana hampir Rp 191 miliar untuk membantu masyarakat. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), paket sembako, penyemprotan disinfektan, membuat westafel portable, hingga uang tunai ini dibagikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan terkena pandemi Covid-19 ini.
Dengan bergerak cepat, para kader Partai Demokrat membantu masyarakat dan pemerintah untuk lawan virus corona. Karena bantuan yang disebar berupa alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari masker, pakaian steril spunbond hazmat untuk tenaga medis, hingga penyemprotan cairan disinfektan ke rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum yang tersebar di seluruh Indonesia terbukti mampu memutus penyebaran wabah. Hingga pemerintah pun baru ikut membantu menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak covid-19.
Selain bisa meringankan beban masyarakat, bantuan itu juga mengajarkan masyarakat untuk melawan virus corona dengan cara hidup sehat guna memutus mata rantai penyebaran virus asal Cina ini dengan seketika.
Alhasil, tercatat di sejarah tanah air, di mana sebanyak 3 kepala daerah dari Partai Demokrat berhasil buat zona hijau Covid-19 di daerah kerja nya untuk kali pertama di Provinsinya itu yang masih dikepung ancaman terror dari virus corona. Tiga daerah tersebut yaitu Tegal, Madiun dan Sukabumi. Kepala Daerahnya berhasil mengalahkan virus corona. Masyarakatnya tidak satupun terkena virus mematikan ini.
Melalui instruksi ketum PD yang dikeluarkan pertengahan Maret itu seketika membuat lawan politik, terkhusus pendukung pemerintah dibuat melongo. Tak bisa berbuat banyak, diam seribu bahasa. Berbeda dengan Kepala Daerah lainya yang terlalu banyak drama, akting di depan kamera wartawan. Semata-mata agar dapat perhatian publik.
Tandanya, kader-kader demokrat bekerja keras untuk rakyat. Tidak pakai drama, apalagi main sujud seperti Kepala Daerah yang terletak di Jawa bagian Timur itu. Mereka bergerak dalam diam, dan hasilnya nyata. Prestasi ini harus kita apreasiasi bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H