Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Daring

Diperbarui: 12 Juli 2021   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar tidak mengenal usia, waktu ataupun tempat, sumber belajar pun bisa kita peroleh darimana saja baik dari makhluk hidup ataupun interaksi antar makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Proses belajar pun ada banyak macam cara, mulai dari mengikuti jalur pendidikan formal non formal atau hanya sekedar mengamati fenomena-fenomena yang sedang terjadi di sekeliling kita. Termasuk saat ini, adanya pandemi virus covid 19 yang mengakibatkan proses pembelajaran langsung/tatap muka tidak dapat dilaksanakan maka  pembelajaran daring menjadi salah satu alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk tetap bisa mempertahankan terlaksananya proses belajar generasi muda bangsa Indonesia. Dimana sekolah-sekolah formal tetap bisa menjalankan kewajibannya untuk mendidik siswa, dan siswa sendiri terpenuhi haknya untuk Atetap bisa belajar.

Namun ternyata dalam pembelajaran daring masih ada beberapa hambatan yang dialami, sesuai dengan pembelajaran daring yang pernah saya lakukan ternyata masih terdapat beberapa kendala yang menghambat proses pembelajaran, khususnya jika pembelajaran daring ini dilaksanakan dilingkungan pedesaan. Dimana jaringan masih belum bisa stabil, keterbatasan sinyal, kesiapan anak didik serta kemampuan orangtua dalam memfasilitasi anaknya untuk belajar online. Yang sangat terpengaruh dengan dilaksanakannya pembelajaran daring adalah orangtua, dimana hal pertama yang harus mereka siapkan adalah fasilitas handphone yang akan digunakan anak-anak belajar, yang kedua para orangtua juga dituntut untuk siap sedia membelikan pulsa guna mendukung kegiatan belajar siswa, pengawasan orangtua terhadap proses belajar daring pun juga terkendala dikarenakan banyak orangtua yang belum 'melek' IT mereka tidak mengerti bagaimana teknologi handphone digunakan, bagaimana anak-anak belajar, menerima materi ataupun mengerjakan tugas orangtua tidak paham prosesnya. Yang pada akhirnya mereka hanya sekedar memberi fasilitas tanpa bisa mengontrol dan mengawasi anak-anak saat menggunakan hp. Anak sendiri terkadang selesai dengan kegiatan sekolah akan tetap asik mengoperasikan handphone tersebut untuk mengakses hal-hal diluar sekolah, bahkan sering kuota  yang disediakan lebih banyak digunakan untuk mengakses hal-hal di luar sekolah. Tetapi di sisi lain anak-anak juga membutuhkan pemahaman terhadap IT, bagaimana kita menggunakannya, bagaimana bisa bersosial media melalui akses internet agar kita juga tidak tertinggal jauh dengan perkembangan teknologi yang sangat-sangat pesat. Ini menjadi tanggungjawab bersama bagaimana kita bisa mengedukasi anak-anak agar selalu bijak dalam menggunakan teknologi secara tepat guna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline