Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Ramadhani

Manusia biasa

Antara DB, FB dan BB

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selain kasus perseteruan antara Prita Mulyasari Vs Rs. OMNI dan kasus bank Century yang sedang "on-fire" di media massa kita, sebenarnya ada beberapa fenomena yang juga sedang "booming" di masyarakat walaupun tidak terlalu tereksploitasi di media.

Tiga fenomena yang kebetulan penuh dengan huruf "B" yaitu DB alias Demam Berdarah, FB atau lebih dikenal dengan Facebook dan terakhir adalah BB pastinya untuk Black Berry.

DB (DEMAM BERDARAH)

Fenomena penyakit ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru di Indonesia. Hampir setiap tahun sepertinya penyakit yang disebarkan oleh mahluk kecil bernama nyamuk ini secara reguler merenggut nyawa masyarakat kita. Sudah tak terhitung banyaknya kampanye pencegahan mulai dari fogging, 3M dan lain-lain tetapi sepertinya penyakit ini tetap mewabah. Walaupun secara popularitas DB akhir-akhir ini dikalahkan oleh Swine Flu, tetapi penyakit ini tetap fenomena yang masih melekat di masyarakat kita.

FB (Facebook)

Nah, fenomena yang kedua ini pasti lebih menarik untuk dibahas karena saat ini hampir semua kalangan dan level usia di masyarakat pasti mengenal apa itu FB dan kemungkinan besar sudah memiliki accountnya. Sebenarnya FB ini bukanlah pelopor di dalam dunia social network dalam new media, karena sebelumnya sudah ada friendster yang terlebih dahulu booming. FB sebagai produk "me-too" secara sukses dapat melampaui popularitas friendster karena menawarkan service lebih kepada para penggunanya yaitu berupa kemudahan mengupdate status kapan pun dan dimanapun. Selain itu FB juga memungkinkan para facebooker untuk meng-upload foto dengan kapasitas yang tidak terbatas (friendster dahulu membatasi hanya 2 MB).

Selain sebagai ajang untuk networking, FB telah bergeser fungsi sebagai salah satu media untuk kontrol sosial dimana dalam banyak kasus para facebooker membuat suatu komuniti untuk mengusung suatu issue tertentu. Contoh teranyar adalah kasus Prita Vs RS OMNI dimana para facebooker memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan dukungan kepada Prita dan disisi lain memberikan tekanan yang sangat besar kepada RS OMNI.

Saat ini sudah ada beberapa perusahaan social network yang berusaha menyaingi FB antara lain Twitter dan new friendster. Nah yang terakhir ini sangat menarik karena new friendster secara feature telah berubah total dan saat ini lebih cenderung menjadi "me-too" dari FB. Fenomena FB ini sebenarnya memiliki sisi positif buat masyarakat karena memungkinkan masyarakat untuk saling berhubungan dengan biaya yang murah. Walaupun ada komentar dari beberapa teman bahwa FB menstimulasi terjadinya perselingkuhan (yah...tapi tidak ada penelitiannya sih...hehe)

BB (Black Berry)

Sebelum munculnya BB, bisa dikatakan bahwa persaingan dalam industry cellular phone dalam negeri hanyalah antara produk dari perusahaan Finlandia dan perusahaan Swedia (Saya tidak mau menyebut Brand). Dimana mereka adalah para pemimpin pasar yang secara rutin meluncurkan produk-produk baru yang innovatif dan mampu memuaskan kebutuhan pasar. Tetapi setelah BB hadir dalam peta persaingan, segala nya menjadi berubah dan para pemimpin pasar ini pun menjadi terusik. Ya, pertumbuhan BB di Indonesia sangatlah bombastis dimana konon penjualan BB tumbuh sekitar 500% WOW!!.

Apabila kita perhatikan, produk-produk handphone saat ini apapun mereknya cenderung mengikuti BB baik dari feature maupun tampilan fisiknya. Industri lain pun berlomba untuk menikmati manisnya imbas kehadiran BB di tanah air. Yang sangat terlihat adalah industri perbankan dimana mereka berlomba-lomba menawarkan berbagai kemudahan untuk membeli BB dengan berbagai macam cara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline