Lihat ke Halaman Asli

Curhatan Hati: Jogjaku Tak Lagi Ramah

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini hari minggu yang indah dan penuh seabrek aktivitas. Jam 7.15 kupacu sepeda motor pinjaman ini untuk membelah kota Jogja menuju kampus UGM. Pagi ini saya ada kegiatan mahasiswa di kampus biru itu. Motor terus melaju dengan kecepatan sedang menyusuri ramainya jalanan Jogja pagi ini. Ternyata sedang ada acara gowes dari Indosiar juga. Hehe
Disepajang perjalanan ini saya banyak mendapati peristiwa-peristiwa yang menunjukkan Jogja sepertinya tak lagi ramah. Jogja makin hari makin mau mendekati Jakarta. Mulai jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak, polusi dari mesin kendaraan yang mulai jamak didapati, hingga mental para pengendara kendaraan bermotornya. Yang saya rasakan Jogja sekarang ini sedikit kejam. Banyak contoh peristiwa yang menunjukkan hal itu. Pengendara kendaraan bermotor baik itu motor maupun mobil semakin menunjukkan kearoganan diri mereka. Lampu merah mereka terabas, pengendara sepeda mereka klakson terus, trotoar dijadikan tempat parkir, jalur sepeda diserobot pengendara kendaraan bermotor, dan masih banyak yang lain. Hidup di Jogja sekarang butuh perjuangan besar. Jogja telah berkembang menjadi kota besar. Jogja hari ini mulai sesak dipenuhi para pendatang dan wisatawan. Dan Jogja hari ini tidak makin bertambah ramah. Iya, tidak semua masyarakat Jogja seperti itu. Masih banyak masyarakat Jogja yang ramah terutama didaerah kampung-kampung. Jika masih terus begini saya takut julukan Jogja sebagai kota budaya tidak relevan lagi.
Inti dari curahan hati saya ini adalah mengajak semua elemen yang ada di jogja untuk berintrospeksi diri. Jika Jogja hari ini makin tidak ramah ini bukan salah siapa-siapa, karena jika mau menyalahkan pun kita juga salah sebab ada didalam sistem itu. Mari berubah mari bergerak untuk membuat Jogja yang lebih ramah lagi. Patuhi norma-norma yang ada. Patuhi peraturan yang ada dan mari lakukan semua itu dari diri kita masing-masing terlebih dahulu. Ini hanya sekedar curhatan pribadi dan jika kawan-kawan juga merasakan hal yang sama mari kita berubah dari diri kita sendiri. Salam Istimewa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline