Lihat ke Halaman Asli

#15tahunReformasi : Garis Waktu jelang Reformasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13689150201507015804

Era Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, yaitu saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Perjuangan mencapai reformasi tak semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan para kaum reformis sangat panjang dan berdarah-darah. Diawali dengan krisis finansial di kawasan Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa maupun masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menyebabkan 4 korban meninggal yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia.

Mirisnya banyak kaum muda saat ini banyak yang tidak tahu kronologis peristiwa reformasi. Sudah seharusnya kita sebagai pemuda dan mahasiswa untuk tahu sejarah besar pergerakan mahasiswa. Sebuah gerakan besar dengan satu pandangan dan tujuan yang sama, sebuah gerakan yang sangat disegani masyarakat. Sepatutnya kita bisa mencontoh para pendahulu kita yang berhasil menggulingkan rezim Orde Baru walau memang jaman sudah berbeda dan tantangan di depan untuk kita juga berbeda. Tapi tak ada salahnya kita meniru sikap kritis para pendahulu, jangan hanya terlena di zona nyaman.

Untuk mengingat perjuangan Gerakan Mahasiswa pada 1998, ini saya bagikan Garis Waktu jelang reformasi :

22 Januari 1998 - Rupiah tembus Rp. 17.000 ,00/ $ AS, IMF tidak menunjukkan rencana bantuannya. 12 Februari - Soeharto menunjuk Wiranto, menjadi Panglima Angkatan Bersenjata. 10 Maret - Soeharto terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun yang ketujuh kali dengan menggandeng B.J. Habibie sebagai Wakil Presiden. 4 Mei - Harga BBM meroket 71%, disusul 3 hari kerusuhan di Medan dengan korban sedikitnya 6 meninggal. 5 Mei - Massa Rakyat bentrok dengan Aparat ABRI di Yogyakarta. Ini yang memicu terjadinya Peristiwa Gejayan. 8 Mei - Peristiwa Gejayan, 1 mahasiswa USD Yogyakarta Moses Gathotkaca tewas terbunuh. 9 Mei - Soeharto berangkat seminggu ke Mesir menghadiri pertemuan G-15. 12 Mei - Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto,Hafidin Royandan Hendriawan Sie meninggal akibat kejadian ini. 13 Mei - Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. - Kerusuhan juga terjadi di kota Solo. - Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. - Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia. 14 Mei - Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kota-kota di Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah. 18 Mei - Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai presiden. - Jenderal Wiranto mengatakan bahwa pernyataan Harmoko tidak mempunyai dasar hukum, Wiranto mengusulkan pembentukan “Dewan Reformasi”. - Gelombang pertama mahasiswa dari FKSMJ, Forum Kota, UI dan HMI MPO memasuki halaman dan menginap di Gedung DPR/MPR - Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR 19 Mei - Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. - Beberapa tokoh Muslim, termasuk Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan Soeharto. - Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR, Jakarta. 20 Mei - Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di Monas, setelah 80.000 tentara bersiaga di kawasan Monas. - 500.000 orang berdemonstrasi di Yogyakarta, termasuk Sultan Hamengkubuwono X. Demonstrasi besar lainnya juga terjadi di Surakarta, Medan, Bandung. - Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat, 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru - Sebelas menteri kabinet mengundurkan diri, termasuk Ginandjar Kartasasmita, milyuner kayu Bob Hasan, dan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin. -Pernyataan pengunduran diri 21 Mei- Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. - Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baru Indonesia. - Jenderal Wiranto mengatakan ABRI akan tetap melindungi presiden dan mantan-mantan presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline