Lihat ke Halaman Asli

(FSC)Sepucuk surat untuk Sahabat

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Sahabat,

Pertama kali aku mengenal dirimu ada sesuatu yang lain akan diriku...sosokmu telah mempesona indra penglihatanku, sikapmu penuh kharisma...gaya bahasamu memikat hatiku .Tanpa kusadari...engkau adalah sebagian jiwaku yang kini telah lenyap dari pandangan mataku, namun tidak untuk hatiku. Kemana pun kaki melangkah..kau selalu ada di hati ini .

Sahabat,

Maafkan diriku jika terlalu cepat mencintai dirimu hanya karena melihat kharisma yang terpancar di wajahmu. Namun,sungguh....diriku merasa tak berdaya untuk menghalau rasaku ini yang kian lama kian menghentak bagai dentuman melodi yang bergaung di dasar kalbu saat ingatanku melayang akan tentangmu . Janganlah engkau berjalan sambil menundukkan kepala di atas bumi ini.. lihatlah kedepan dengan mata hatimu, akan sebuah kehidupan abadi yang pasti akan kita jalani. Bahagiakah kita di hari nanti ?? atau .........

Sahabat,

Berhentilah sejenak untuk berlari.. raihlah tanganku ini, bersama keihlasan dan ketulusan hatiku.. helakanlah sejenak nafasmu yang menggebu, hentikanlah sejenak fikiranmu yang kau picu.. pandanglah sudut mata ku ini, setiap butiran air mataku, mengandung makna akan dirimu dan diri-Nya...

Sahabat,

Maafkanlah aku yang selalu berusaha merubah ketetapan hatimu.Maafkanlah aku yang selalu tak mampu menyelami alur hidupmu.Maafkanlah aku yang selalu ingin jadikan dirimu sebagai rembulan di tengah gelapnya hatiku, dan matahari di tengah mendungnya jiwaku. Jikalau memang dirimu tiada pernah mampu untuk mencintaiku, janganlah berhenti untuk mencintai-Nya. Jikalau memang diriku tiada pernah mampu memberikan yang terbaik untukmu, janganlah berhenti mengharapkan yang terbaik dari-Nya. Jikalau memang Engkau tiada pernah datang kembali di dalam hatiku, maka akan selalu ku nanti kedatangan-Nya bersama kasih sayang-Nya untuk menuju satu keikhlasan hati akan ketentuan-Nya.

Sahabat,

Janganlah pernah merasa bersalah karena rasaku ini padamu ,kan kucoba untuk mengerti...bahwa , mencintaimu tak mesti harus memiliki seutuhnya akan dirimu...cukuplah kita sebagai sahabat yang akan saling mengingatkan tentang kebaikan itu sudah membuat hatiku bahagia .Dan ,janganlah pernah ada rasa takut di hatimu untuk menghadapi kehidupan di dunia ini, dan janganlah kau lengah terhadap kehidupan akhiratmu nanti..

Salam dari sahabatmu ini, Yang selalu saja masih mencari Arti dari apa yang telah ku tuliskan disini . 

 Peserta no 24 Diana Dhamayanti  .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline