Lihat ke Halaman Asli

Surat Cintaku...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_122809" align="alignleft" width="209" caption="cinta ini tak pernah lekang oleh waktu"][/caption] Aku bukan lah sosok sempurna berjiwa mulia. Aku hanyalah seorang yang berhati kosa. Selalu meninggikan sisi egoisme dalam perjalanannya.tak mampu menyulap batu menjadi intan permata, tak mampu pula merubah pasir menjadi butiran emas. Aku bukanlah orang yang bisa membuatnya tersenyum bangga. bahkkan, akulah yang membuatnya menangis. Air matanya yang membasahi bumi, membuat hati ini sangat terpukul. Bodoh dan bodoh.... lagi, aku melukainya...... dengan segala kerendahan hati, kali ini kukirim sebuah surat cinta. Sebuah untaian rasa sayang dan kasih tak terkira. Menyapu debu-debu kerikil cinta dan menjadikannya singgasana cinta yang indah. tak tersentuh dan tak terkira indahnya. Memang, belummlah cukup mampu untuk menggantikan kasih sayang dan cintanya untukku. Cintanya untukku bagaikan bumi yang ikhlas di pijak. Seikhlas bumi yang rela ditumbuhi apa-apa yang mampu tumbuh diatasnya. Hanya satu yang kini ku janjikan. Bukan lagi ku janjikan hanya dengan kata-kata kosong dan mutiara. Satu keinginan yang telah terukir indah di sanubari. Aku ingin suatu saat nanti ada sebuah tepuk tangan dan air mata bahagia untukku. Bukan karena aku kaya, bukan karena aku tampan. Tapi karena ada kebanggaan. kebanggan memiliki Anak seperti saya. untuk ibuku tercinta..... selamat hari kartini ma.... kau lah Kartini terbaik bagiku.....selama hidupku... ***Dhamas Surya Sundaru***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline