Lihat ke Halaman Asli

Dimas GhalihPramono

Pekerja Swasta yang mempunya sampingan sebagai Mahasiswa.

Wangi-wangi di Bunga Itu

Diperbarui: 26 Juli 2023   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

My Gallery/Dimas Ghalih Pramono 

Pada bulan ke tujuh ketika hidup ini sangat sukar, aku melihat ada bunga yang telah mekar, wanginya semerbak tak terbendung nalar.

Ku lihat apakah itu mawar?

Ku amati apakah itu berduri?

Ternyata mawar merah yang mekar dan wangi.

Di dekat bunga-bunga itu aku melihat seorang gadis yang menari, tampak selalu ceria tanpa aku mengetahui apa isi di hati. Apakah di hatinya hanya ada tari dan kopi? Apakah tidak ada pria yang ia cintai?

Aku hanya bisa seperti buku, jika ia ingin membaca aku akan memberinya cerita. Lalu apakah kita hanya akan menjadi buku? Bila telah selesai lalu di simpan pada rak buku, atau menjadi sebuah ilmu yang ada di dalam buku? Yang selalu abadi ada dalam ingatan.

Wahai ia yang sukar

Kau telah menjadi bunga mekar 

Yang wanginya tak bernalar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline