Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena childfree telah menjadi topik pembicaraan yang semakin hangat di kalangan Gen Z dan Milenial di Indonesia. Pilihan untuk tidak memiliki anak ini bukan hanya sekadar tren sementara, melainkan mencerminkan perubahan sosial yang lebih besar dan mendalam.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 15% dari Gen Z dan 20% dari Milenial di Indonesia memilih untuk childfree. Tren ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, di mana angka ini jauh lebih rendah.
Ada berbagai alasan yang mendorong generasi muda ini untuk mengambil keputusan childfree. Faktor ekonomi menjadi salah satu pertimbangan utama, dengan biaya hidup yang semakin tinggi dan mahalnya pendidikan serta layanan kesehatan. Banyak yang merasa bahwa dengan tidak memiliki anak, mereka dapat mencapai stabilitas finansial yang lebih baik dan fokus pada karir serta pengembangan diri.
"Pemilihan untuk melakukan childfree pada pasangan Generasi muda saat ini terjadi karena, pasangan tersebut tidak bisa membiayai biaya hidup untuk lebih dari 2 orang. Karena itu banyak Gen Z yang memilih untuk childfree" Ujar Mantan Wakil KPAI Ibu Rita Pranawati.
Selain itu, kebebasan pribadi juga menjadi alasan kuat. Banyak Gen Z dan Milenial yang menghargai waktu luang dan fleksibilitas untuk mengejar hobi, bepergian, atau mendalami karir mereka tanpa dibebani tanggung jawab sebagai orang tua. Kepedulian terhadap lingkungan dan overpopulasi juga menjadi pertimbangan bagi sebagian dari mereka.
Lala sebagai Gen Z yang sudah menikah menyatakan "Dari saya sendiri sebagai Gen Z memang tidak dianjurkan untuk memiliki anak sebanyak-banyaknya, namun untuk melakukan childfree ini saya sayang banget sih apalagi kita sebagai perempuan adalah kewajiban untuk melahirkan keturunan malahan saya merasa mempunyai anak itu menyenangkan"
Keputusan untuk childfree sering kali menghadapi stigma sosial dan tekanan dari keluarga serta lingkungan. Masyarakat Indonesia yang masih memegang teguh nilai-nilai keluarga besar terkadang memandang pilihan ini dengan skeptisisme. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran dan penerimaan terhadap keberagaman pilihan hidup, pandangan ini mulai mengalami perubahan.
"Saya memilih childfree karena saya melihat bagaimana perjuangan Ibu saya dalam mengurus saya sendiri, saya melihat dari perspektif itu sangat sulit sekali baik secara fisik, mental maupun financial, walaupun hal tersebut ada konsenkuensi dan resikonya" Ujar Afifah Gen Z yang belum menikah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H