Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dhafa Athoriq

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya, Hobi Menulis, Membaca, Beropini, dan Berfikir.

Alternatif Pengembangan Peran Guru Bimbingan Konseling pada Jenjang SMA/SMK

Diperbarui: 25 Januari 2022   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Masa SMA merupakan masa yang sangat berkesan, dan susah untuk dilupakan bagi banyak orang, di masa SMA kebanyakan orang merasakan transisi dari masa kecil, atau kanak-kanak nya, ke masa atau dunia orang dewasa, yang dimana banyak tanggung jawab baru dan juga hak baru juga yang didapatkan dan dirasakan pada masa transisi ini, mungkin dikarenakan beberapa hal tersebut banyak orang merasa atau sependapat bahwa masa SMA merupakan masa yang sangat berkesan dan sukar untuk dilupakan bagi banyak orang. 

Tak dipungkiri juga, alasan orang sangat merasa dan mengenang masa SMA sebagai masa yang dimana susah sekali untuk dilupakan dan diabaikan adalah pada masa itu juga, di masa transisi ini banyak remaja yang dituntut oleh orang, maupun situasi untuk bersikap dan mengambil langkah atau tindakan yang dewasa, salah satu daripada tindakan itu adalah menentukan Perguruan Tinggi yang hendak diambil, dimana ini menjadi alasan juga mengapa masa SMA sangat sukar untuk dilupakan, karena banyak orang merasa bahwa masa SMA ini seakan menjadi turning point dalam nasib atau karir seseorang kedepannya, dan tak banyak pula yang melangkah dan dapat dikatakan "salah" dalam memilih karir atau jurusan yang ia tekuni atau masuki pada masa pasca SMA atau di perguruan tinggi. 

Hal ini merupakan fenomena sosial yang sering terjadi dan lazim, dimana patut disadari bahwa fenomena ini terjadi dikarenakan beberapa faktor, namun hal yang saya dan mungkin banyak orang rasakan adalah kurangnya edukasi atas perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang difasilitasi oleh sekolah maupun kurikulum yang sekarang diberlakukan yang menjadi faktor mengapa banyak siswa yang salah memilih jurusan pada saat mereka masuk ke jenjang perguruan tinggi.

Guru Bimbingan Konseling dan Masa Depan Siswa SMA/SMK

Mengenai isu ini, saya pribadi yang pernah menjadi mantan pelajar di bangku SMA merasakan setelah melihat kembali masa SMA saya, saya merasa ada beberapa aspek daripada sekolah yang dimana dapat meminimalisir terjadinya isu salah jurusan yang lazim terjadi pada kalangan lulusan SMA. Salah satunya yaitu pada aspek pengajar, lebih spesifiknya yaitu pengajar bimbingan konseling, atau lebih akrab dikenal dengan guru BK. Saya merasa bahwa peran guru bimbingan konseling dapat lebih dimaksimalkan mengingat fenomena isu salah jurusan ini sudah sangat sering terjadi dan faktor utamanya adalah kurangnya informasi mengenai perguruan tinggi, jurusan, dan fakultas yang ada di perguruan tinggi. Jadi seakan siswa yang hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi tidak memiliki gambaran mengenai minat, atau keinginan yang mereka hendak ditekuni jika melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Guru bimbingan konseling disini secara tertulis dan mungkin secara tujuan dan fungsinya adalah untuk mengarahkan, atau memonitor perkembangan, dan penerapan budi pekerti yang baik bagi para siswa di SMA dan SMK, dan salah satu aspek daripada guru bimbingan konseling menurut saya adalah mempersiapkan dan memberitahu para siswa mengenai apa yang akan mereka hadapi pada jenjang perguruan tinggi, dimana hal tersebut juga termasuk daripada tujuan dan fungsi guru bimbingan konseling yaitu sebagai guru yang menciptakan siswa atau menjaga dan mengedukasi siswa agar menjadi siswa yang berbudi pekerti baik dan siap dalam segi kedewasaan. Oleh karena itu peran guru bimbingan konseling menurut saya dapat lebih dikembangkan bukan hanya sekedar sebagai tempat siswa yang bermasalah ataupun yang memiliki masalah untuk mengadu, melainkan bisa lebih dari itu juga.

Bentuk Alternatif Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mempersiapkan Siswa Menghadapi Perguruan Tinggi

Dengan menyadari peran guru bimbingan konseling dalam sekolah dan fungsinya terhadap siswa, dapat dilihat bahwa pemberdayaan lebih lanjut dapat dilakukan guna lebih mempersiapkan siswa dalam menghadapi perguruan tinggi. Beberapa alternatif yang dapat dilakukan guna memaksimalkan peran guru bimbingan konseling adalah sebagai berikut:

  • Memanfaatkan guru bimbingan konseling dengan cara memberikan mereka pelatihan mengenai peran tambahan mereka yaitu mengedukasi siswa dalam informasi dan detail mengenai perguruan tinggi, apa-apa saja yang dapat mereka harapkan, hindari, dan lakukan, dsb.

  • Memberikan guru bimbingan konseling mata pelajaran sendiri, dimana mata pelajaran ini berlangsung kurang lebih 1 jam, dan membahas mengenai informasi dan pengenalan profil perguruan tinggi di Indonesia, dengan sistem kategorisasi tertentu baik dari daerah, tingkat popularitas, maupun sejarah.

  • Merancang kurikulum baru agar penerapan konsep ini dapat dilaksanakan dengan komprehensif, lancar, dan efisien.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline