Kehadiran Andi Sudirman Sulaiman mewakili generasi muda dalam kontestasi Pemilihan kepala daerah sontak memberikan harapan pada kalangan Muda Sul-Sel.
Sosok pemuda Andi Sudirman Sulaiman yang diharapkan berpasangan dengan sang Professor Nurdin Abdullah pada perhelatan Pilgub Sulsel 2018 mendatang. Banyak orang dan media yang menantikan data pribadi dan profil Andi Sudirman Sulaiman, ST.
berikut profil Andi Sudirman sulaiman (bagian kedua) lanjutan tulisan pertama
Pada tahun 2001, setamat sekolah SMA, Andi Sudirman melanjutkan studinya di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulsel. Di perguruan tinggi terbesar di Indonesia Timur ini, Andi Sudirman berhasil lolos di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin. Salah satu fakultas yang menjadi favorit di kampus berlambang Ayam Jago tersebut.
"Kecemerlangan Andi, khususnya di bidang ilmu matematika membuatnya dengan mudah masuk ke Fakultas. Di masa inilah Andi Sudirman, bisa dikatakan, menuai hasil dari kerja kerasnya belajar dan kemampuannya menyiasati keprihatinan hidup selama masa-masa sulit di bangku sekolah. Di masa ini, di usia yang sangat muda, Andi Sudirman bisa dikatakan telah matang dalam segala hal".
Dalam bidang keorganisasian, watak kepemimpinan dan pribadinya yang kuat serta cenderung menyukai tantangan berkembang pesat. Tidak seperti banyak mahasiswa lain yang memulai keorganisasian mahasiswa melalui jalur konvensional organisasi intra kampus seperti himpunan atau senat mahasiwa, Andi Sudirman justru bergerak di luar dan mendirikan organisasi baru yang benar-benar berangkat dari nol.
Pada tahun 2002, dia mendirikan organisasi pemuda dengan nama "Forum Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa (FPPM) Mappatunru". Dengan bermarkas di Kabupaten Bone, organisasi ini cukup fenomenal. Bagaimana tidak, hanya kurang lebih setahun sejak berdirinya, organisasi ini telah mampu menghimpun lebih dari 200 anggota dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan menjadi salah satu organisasi kepemudaan yang cukup diperhitungkan di Kabupaten Bone.
Bertumbuh pesatnya organisasi kepemudaan besutan Andi Sudirman menandakan kemampuannya dalam membangun sebuah sistem keorganisasian dan mengimplementasikannya dalam bentuk aksi sangatlah cemerlang. Membangun sebuah sistem dan menjabarkannya dalam realitas dengan memakai cara berpikir yang lateral adalah salah satu karakter yang sangat menonjol dalam diri Andi Sudirman. Inilah yang menjadikannya tampil dalam sosok yang memadukan antara kecendekiawanan seorang pemikir, konseptor serta profesionalisme seorang implementator dan pekerja lapangan. Tidak mengherankan, pada semester enam (2004) di Fakultas Teknik Unhas, Andi Sudirman berhak atas beasiswa dari sebuah perusahaan 'Thiess Indonesia'.