Lihat ke Halaman Asli

Kontroversi Facebook..

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situs jejaring sosial sudah sangat menjamur untuk era modern ini, saya juga salah satu pengguna sebuah situs jejaring sosial yang sangat marak akhir akhir ini,ditambah lagi saya melaksanakan study di UNDIP khususnya prodi keperawatan yang sangat mendukung dalam hal pengaksesan internet membuat saya lebih mudah dalam mencari materi maupun mengakses jejaring sosial tersebut.

Facebook, hampir semua kalangan mengetahui jejaring sosial yang sudah sangat terkenal ini. Jejaring sosial yang sudah dikenal masyarakat mulai 4 Februari 2004 ini diciptakan oleh Mark Zuckerberg, seorang anak muda yang lahir 26 tahun lalu pada 14 Mei 1984 di Dobbs Ferry, Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS). Diawali dari hobinya ber-internet ria, hingga dipanggil dewan universitas dimana tempat ia menjalani kuliah yaitu di Havard University karena dianggap membobol keamanan universitas. Sampai akhirnya ia membuat suatu jejaring sosial bernama facebook.com, dan memutuskan untuk menekuni bisnisnya ini bersama temannya hingga harus meninggalkan study nya di Havard University. Dari bisnis jejaring sosialnya ini menjadikan Zuckerberg masuk kedalam urutan orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 27,9 triliun. Target pertama Marz Zuckerberg dalam jejaring sosial nya adalah teman-teman mahasiswa nya sendiri, dan kemudian dipakai oleh semua kalangan mulai dari orang tua, apalagi anak-anak dan pelajar.

Tujuan artikel ini adalah agar masyarakat khususnya pelajar tahu apakah dampak positif dan negatif dari jejaring sosial yang paling sering diakses dan menempati urutan ke-2 setelah youtube. Baca yuuk…Dibalik cerita yang bersinar tersebut ternyata masih terdapat sisi negatif dan positif dari hadirnya facebook di kalangan masyarakat. Berikut contoh – contoh penyalahgunaan Facebook :
(1). Penyebaran foto-foto yang tidak sopan.
(2). Perceraian, karena dapat berteman dan berkomunikasi secara bebas, situs pertemanan seperti Facebook dapat menimbulkan kecemburuan dan perselingkuhan.
(3). Menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk membedakan hal nyata dan tidak nyata, yaitu gejala penyakit neurotik skizofrenia.
(4). Membuat seseorang menjadi ingin tahu urusan orang lain.
(5). Beredar banyak kata-kata kasar.
(6). Pamer.

Dan berikut beberapa pengaruh penggunaan dan penyalahgunaan Facebook di kalangan anak muda :
(1). Kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas
(2). Kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan
(3). Membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur
(4). Masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan praktis dan serba instan, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit.

Dan beberapa sisi positifnya :
1. silaturrahmi dengan teman-teman yang sudah berjauhan dapat terjalin dengan baik, sehingga pertemanan tetap hangat walaupun lama tidak bertemu langsung.
2. Selain itu, info-info kegiatan lebih mudah dan efisien untuk di sebarkan seperti seminar, diskusi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Bahkan sekarang mulai trend memasarkan produk-produk alias berdagang karena produk-produk tersebut bisa dilihat langsung dengan harga dan ukurannya, gratis lagi.
3. Beberapa gerakan sosial dalam menanggapi problematika kenegaraan yang terjadi di negari ini menjadi marak, dan menjadi kontrol sosial sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih demokratis. Dan kampanye politik pun tak mau ketinggalan mengorbitkan diri/partai, selain gratis, janji-janji pun mudah untuk diumbar, lumayan untuk menghemat biaya kampanye dan di jamin massanya tidak anarkis.

Sama dengan situs-situs pertemanan di dunia maya lainnya, Facebook hadir di tengah-tengah masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya, adalah untuk memudahkan pertemanan, komunikasi, dan melebarkan jaringan/koneksi, dan memudahkan masyarakat satu dengan yang lain dalam pemenuhan kebutuhan sebagian makhluk sosial yang saling bergantung. Bahkan belakangan ini trendnya telah meluas ke perkantoran, biasanya para karyawan/pegawai/pekerja ber-fesbuk-an, disela tidak ada aktivitas yang dikerjakan dan atau di sela istirahat. Dan sisi negatif maupun positif tergantung dari pengguna facebook itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline