Lihat ke Halaman Asli

Daffa Raihan Fasya

Comunication studies

Bank Emok Solusi Cepat atau Masalah Jangka Panjang? Ancaman untuk Ekonomi Rumah Tangga

Diperbarui: 13 November 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IDN Times Jabar

Bang emok, sebuah sistem pinjaman mikro yang populer di Jawa Barat, terus menerus menjadi sorotan. Bank emok di kenal sebagai proses peminjaman yang mudah dan cepat, namun sering kali dengan bunga yang yang sangat tinggi. Sistem ini biasanya menyasar ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan dana cepat dan lebih gampang persyaratannya tidak banyak agunan yang harus di keluarkan dan lebih cepat untuk kebutuhan sehari-hari. 

Dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak warga yang terjerat utang bang emok yang tinggi bunganya, terutama di daerah pedesaan seperti di Padalarang Desa Bantar Gedang ini. Praktik ini telah  banyak menimbulkan kekhwatiran dan kerugian di kalangan masyrakat ini. Meskispun bank emok menawarkan solusi cepat bagi warga-warga desa untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mencari alternatif yang lebih aman dan terjangkau.

Beberapa tokoh masyarakat, seperti calon Bupati Kabupaten Bandung Barat nomor 3 ini, Hengky Kurniawan dan Ade Sudrajat berkomitmen bakal menyelesaikan persoalan ekonomi warga. Salah satunya yaitu persoalan warga yang terlilit hutang bank "emok" pasalnya, tak sedikit warga yang malah ekonominya semakin sulit lantaran terlilit hutang bang emok dengan bunga yang tinggi. Program yang paslon 3 Kabupaten Bandung Barat, yakni menawarkan kepada masyrakat KBB merupakan jawaban untuk persoalan yang dihadapi ini, katanya, (11/10/2024).

Menuturkan pasangan HADE (Hengky dan Ade) siap memberikan solusi terhadap persoalan ekonomi warga Kabupaten Bandung Barat, yaitu dengan menghadirkan bantuan program bantuan modal usaha tanpa bunga tersebut untuk di berikan kepada warga yang membutuhkan. Hal ini dilakukan sebagai uapaya nyata mendongkrak ekonomi warga. "Ketika di berikan modal tanpa bunga, tentu masyrakat dalam menjalankan usahanya tidak perlu khawatir karena membayar lebih dari pinjaman" Ujar Paslon KBB nomer urut 3 (HADE)

Korban Bank Emok

Bukti Peminjaman 

Inilah sorotan sejumlah ibu-ibu yang bernama Santi, di Desa Bantargedang, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Mengungkapkan pengalaman pahit mereka. Bank emok, yang menawarkan pinjaman dengan persyaratan mudah namun bunga yang mencekik, telah menjerat banyak warga. salah satu korban bernama Santi (67), Ia terpaksa meminjam uang karena kebutuhan ekonomi keluarganya, Santi ini sekarang menjadi tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah, karena suaminya mengidap penyakit stroke.  Tentunya praktik bang emok ini sangat menimbulkan financial dan dampak psikologis yang berat bagi korban tentunya Santi ini. Santi meminjam uang sebesar Rp.2.000.000,00 dengan angsuran  Rp.273.700 perbulannya, selama 12 bulan kepada bank emok . Bunga yang santi tanggung yaitu sebesar 64.22%.

Dampak negatif yang Santi rasakan ialah, hampir bercerai dengan suaminya karena meminjam uang ke bank emok yang bunganya cukup tinggi, dan Santi juga meminjam dengan ke bank lain karena untuk menutup bunga yang  tinggi sehingga  yang terjadi gali lubang tutup lubang di karenakan bunga dari bang emok yang sangat tinggi jadi berhutang kesana kesini. "Tapi apa boleh buat mungkin untuk Santi meminjam, dimana ia butuh yang tidak terlalu susah mengajukan persyaratannya untuk meminjam kepada bang emok" Ujar Santi (28/10/24). 

Karena bunga yang cukup tinggi jadi mempengaruhi ekonomi dan merugikan, uang belanja yang tadinya cukup untuk membelanjakan kebutuhan keluarga Santi karena  untuk membayar bunga pinjaman bank emok hingga  sekarang  Santi tidak cukup atau tidak ada sama sekali  untuk belanja kebutuhan keluarganya. Resiko yang Santi alami juga yaitu kembali lagi mempengaruhi kebutuhan ekonomi keluarganya dan juga ia mengalami stres yang berkepanjangan. Tidak hanya Santi saja, warga-warga Desa Bantargedang  juga memiliki resiko yang sama, ada juga yang sampai jual rumahnya, bunuh diri dan bercerai dengan suaminya karena bank emok ini.

Bu Santi ini terpaksa meminjam kepada bank emok karena salah satu jalan pintas yang tidak ribet dan tidak perlu menggunakan persyaratan ini-itu tetapi bank emok memberikan persyaratan dengan bunga yang cukup tinggi.  Terkadang bank emok ini menagihnya dengan cara kekerasan seperti membentak-bentak karena warga yang sering menghindar dari bank emok untuk tidak membayar pinjaman tersebut dikarenakan uang yang warga miliki tidak cukup untuk membayar pinjaman ini. Sistem penagihan nya ada yang harian ada yang bulanan, memungkinkan warga ini tidak selalu ada uang di setiap harinya.

Keadaan Santi sekarang ia tidak lagi terjerat dengan bank emok, yang ia sarankan tidak usah lagi meminjam uang kepada bank emok tersebut karena bunga yang cukup tinggi sehingga memunculkan resiko yang sangat mempengaruhi sosial dan psikologis. Santi sekarang tidak lagi meminjam uang kepada bank emok. Sekarang santi hanya mencukupi keluarganya dengan cara bekerja sebagai tukang pijat, dan di iringi oleh keluarganya untuk memenuhi kebutuhannya.                                                                                                                                                  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline