Lihat ke Halaman Asli

Psikiatri Interpersonal (Harry Stack Sullivan)

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sullivan memandang sifat dinamik kepribadian, sehingga merendahkan konsep id-ego-superego. Yang membuat keribadian menjadi statis/stabil, dan pendapat dia yang paling terkenal merupakan Proses-proses yang terpenting adalah dinamisme, personifikasi, dan proses kognitif.

  1. Dinamisme

Dinamisme merupakan unit terkecil yang dapat dipakai dalam meneliti individu. Dinamisme didefenisikan sebagai “Pola transformasi energi yang relatif menetap, yang secara berulang memberi ciri kepada organisme selama keberadaannya sebagai organisme hidup”. Transformasi energi adalah suatu bentuk tingkah laku. Transformasi energi itu mungkin terbuka dan umum, seperti berbicara, atau juga tersembunyi, seperti dalam fikiran atau khayalan

  1. Personifikasi

Personifikasi adalah suatu gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri atau orang lain. Personifikasi adalah perasaan, sikap, dan konsepsi kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan kebutuhan atau kecemasan. Misalnya bayi mengembangkan personifikasi tentang ibu yang baik, karena ia menyusui dan memeliharanya. Setiap hubungan antarpribadi yang memberikan kepuasan akan membangun suatu gambaran yang baik tentang orang yang memberinya kepuasan. Sebaliknya personifikasi bayi tentang ibu yang buruk adalah hasil dari pengalaman-pengalaman dengan ibunya yang menyebabkan kecemasan. Ibu yang mencemaskan itu dipersonifikasikan sebagai ibu yang buruk. Akhirnya kedua personifikasi tentang ibu ini beserta personifikasi lain yang mungkin terbentuk, seperti ibu yang menggairahkan atau ibu yang terlalu melindungi, bersama-sama membentuk suatu personifikasi yang kompleks.

 

  1. Proses Kognitif

Sumbangan yang unik dari Sullivan tentang kognisi atau pengetahuan dalam hubungannya dengan kepribadian ialah klasifikasinya tentang pengalaman kedalam tiga golongan. Pengalaman, katanya, terjadi dalam tiga cara, yakni cara-cara prototaksis, parataksis, dan sintaksis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline