Lihat ke Halaman Asli

Psikologi Analitikal

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PSIKOLOGI ANALITIKA

  1. Kepribadian adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan tingkah laku, kesadaran dan tidak kesadaran. Kesadaran dan ego muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum dilahirkan. Secara berlangsung kesadaran bayi yang umum, kasar, menjadi semakin spesifik ketika bayi itu mulai mengenal manusia dan obyek disekitarnya.

  2. Tak sadar pribadi dan Tak sadar kolektif

Istilah kompleks telah menjadi bahasa sehari-hari. Orang dikatakan mempunyai kompleks kalau orang itu jenuh dengan sesuatu yang mempengaruhi hamper semua tingkah lakunya, sampai-sampai dikatakan oleh jung, bukan orang itu yang mprediksi kompleks, tetapi komplekslah yang memiliki orang itu. Ingatan yang diwariskan adalah pengalaman-pengalaman umum yang terus menerus berulang lintas generasi. Namun yang diwariskan itu bukanlah memori atau fikiran yang spesifik, tetapi lebih sebagai predisposisi(kecenderungan untuk bertindak) atau potensi untuk memikirkan sesuatu.

  1. Arsetip yang muncul pada pengalaman awal manusia membentuk pusat kompleks yang menyerap pengalaman lain kepadanya. Jung mengidentifikasikan berbagai arsetip lahir, kebangkitan(lahir kembali), kematian, kekuatan, magi uniti, pahlawan, anak, tuhan, setan, orang bijak, ibu pertiwi, binatang, dll. Diantaranya yang paling penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku adalah persona, anima-animus, shadow, dan self. Keempat arsitip ini telah berkembang jauh dan sering dipandang sebagai system terpisah dalam kepribadian.

  2. Persona adalah kepribadian public, aspek-aspek pribadi yang ditunjukkan kepada dunia, atau pendapat public mengenai diri individu sebagai lawan dari kepribadian privat yang berada dibalik wajah sosial. Tujuannya adalah menciptakan kesan tertentu kepada orang lain dan sering juga menyembunyikan hakekat pribadi yang sebenarnya.

  3. Self adalah arsetip yang memotivasi perjuangan orang menuju kebutuhan . Self menjadi pusat kepribadian, dikelilingi oleh semua system lainnya. Sebelum self muncul, berbagai komponen kepribadian harus lebih dahulu berkembang sepenuhnya dan terindividuasikan.

  4. Simbolisasi adalah tanda yang tampak yang mewakili hal lain yang tidak tampak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline