Lihat ke Halaman Asli

deyarohmah

mahasiswa

Kenaikan UMP 6,5n PPN 12mpaknya terhadap kesejahteraan masyarakat di kota serang, banten

Diperbarui: 17 Desember 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kenaikan UMP 6,5% dan PPN 12%: Dampaknya terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Serang, Banten

Pada awal tahun 2024, pemerintah Indonesia mengumumkan dua kebijakan ekonomi yang cukup signifikan: Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% dan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Kebijakan ini tentu membawa dampak langsung terhadap masyarakat, terutama bagi warga yang tinggal di Kota Serang, Banten, baik dalam hal daya beli, kesejahteraan sosial, maupun sektor ekonomi lainnya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam dampak dari kedua kebijakan tersebut terhadap kehidupan masyarakat di Kota Serang.

Kenaikan UMP 6,5%


Kenaikan UMP 6,5% merupakan hasil dari keputusan pemerintah untuk menyesuaikan upah minimum dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Di Provinsi Banten, termasuk Kota Serang, kenaikan ini tentu berdampak pada banyak sektor yang bergantung pada tenaga kerja. Beberapa dampak dari kebijakan ini antara lain:

1. Peningkatan Pendapatan Pekerja
   Kenaikan UMP memberikan peningkatan pendapatan bagi para pekerja yang terdaftar dalam kategori upah minimum. Dengan adanya tambahan penghasilan, diharapkan daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan konsumsi barang dan jasa. Hal ini bisa berdampak positif bagi sektor perdagangan dan jasa di Kota Serang.

2. Pengaruh Terhadap Pengusaha
   Di sisi lain, bagi pengusaha, kenaikan UMP berarti peningkatan biaya operasional, terutama bagi perusahaan yang banyak mempekerjakan buruh dengan upah minimum. Bagi sebagian pengusaha kecil dan menengah di Kota Serang, peningkatan biaya ini bisa menjadi beban yang berat, terutama jika tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas atau pendapatan yang signifikan.

3. Tantangan Bagi Sektor Informal
   Sektor informal, yang banyak ditemukan di Kota Serang, mungkin akan merasakan dampak yang lebih berat. Para pekerja informal seperti pedagang kaki lima atau buruh harian lepas mungkin tidak akan merasakan langsung manfaat dari kenaikan UMP, karena mereka tidak terikat oleh aturan upah minimum. Akibatnya, meskipun ada kenaikan UMP di sektor formal, kesenjangan ekonomi bisa semakin lebar.

Kenaikan PPN Menjadi 12%

Kebijakan kedua yang cukup signifikan adalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 12%. Kenaikan ini berlaku untuk hampir semua barang dan jasa, yang akan membawa dampak besar terhadap harga barang kebutuhan sehari-hari di pasar. Dampak yang bisa dirasakan masyarakat di Kota Serang antara lain:

1. Kenaikan Harga Barang dan Jasa
   Peningkatan tarif PPN berarti harga barang dan jasa di pasar akan mengalami kenaikan. Barang-barang kebutuhan pokok, seperti bahan pangan, transportasi, dan kebutuhan lainnya, bisa menjadi lebih mahal. Bagi masyarakat dengan penghasilan terbatas, kenaikan harga ini tentu akan memperberat beban hidup sehari-hari, terutama bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

2. Dampak pada Kegiatan Ekonomi Lokal
   Peningkatan harga barang juga akan mempengaruhi daya tarik konsumen terhadap produk-produk lokal. Pedagang kecil di Kota Serang yang menjual barang dengan harga terjangkau mungkin akan menghadapi penurunan jumlah pembeli. Di sisi lain, para pengusaha besar atau yang sudah memiliki pangsa pasar stabil mungkin tidak akan terpengaruh signifikan, namun mereka juga harus menghadapi ketatnya persaingan dengan harga yang lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline