Lihat ke Halaman Asli

dewwirmh

Mahasiswa

Makanan Khas Jepara Horok-horok

Diperbarui: 15 Desember 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://regional.espos.id/horok-horok-kuliner-khas-jepara-yang-lahir-pada-masa-penjajahan-1241448

Horok-horok adalah kuliner khas Jepara yang telah ada sejak jaman penjajahan Jepang. Makanan ini terbuat dari tepung aren dan berbentuk butiran-butiran kecil serta memiliki tekstur yang kenyal. Horok-horok bisa dianggap sebagai makanan yang langka karena makanan ini hanya ada di Jepara, sulit untuk ditemui di luar daerah Jepara. Kuliner yang satu ini memiliki cerita dan sejarah yang cukup mendalam bagi warga pada zaman penjajahan Jepang. Horok-horok sudah cukup terkenal di wilayah Jepara sebelumnya. Pada tahun 1930, horok-horok sudah dikonsumsi dan menjadi makanan samping bagi warga. Meskipun begitu, horok-horok hanya diproduksi di beberapa desa sebelum masa penjajahan Jepang, yaitu desa Jodang, Bondo, dan Kedung Penjaling. Makanan ini juga terkenal karena menjadi pengganti nasi bagi masyarakat Jepara pada masa penjajahan Jepang. Tahun 1942, saat Jepang menduduki kota Jepara, mereka melarang masyarakat untuk mengonsumsi nasi. Jika hal tersebut dilanggar, maka masyarakat akan dijatuhi hukuman, bahkan hukuman mati sekalipun. Nasi yang sudah menjadi makanan pokok bagi warga tidak lagi boleh dikonsumsi, oleh karena itu mereka membuat makanan pokok lainnya sebagai pengganti nasi, salah satunya yaitu horok-horok. Horok-horok biasa disajikan dengan tambahan lauk pauk dan sayur. Namun, ada juga yang menyajikannya dengan sate kikil dan pecel. Sekarang horok-horok sudah menjadi jajanan yang bisa ditemui di setiap pasar tradisional Jepara. Makanan ini biasanya ada pada sekitar pagi hingga siang hari. Banyak yang mengonsumsi horok-horok sebagai sarapan sebab makanan ini memiliki karbohidrat yang tinggi.

Cara pembuatan dan Penyajian Makanan Tradisional Horok-horok
* Bahan Pokok
a) 500 gram sagu aren
b) 1/2 sdm garam
* Cara membuat
a) Siapkan 500 gram sagu pohon aren dan tumbuk menggunakan lesung kayu.
b) Setelah itu rendam sagu selama 1 hari di dalam baskom.
c) Cuci sebanyak 3 kali sagu yang telah didiamkan selama 1 hari untuk menghilangkan bau asamnya.
d) Peras dan keringkan sagu yang telah dicuci bersih, lalu jemur hingga kering.
e) Setelah kering, sangrai menggunakan wajan lemah hingga berbentuk mengkorok atau gumpalan.
f) Lalu kukus selama 10 menit.
g) Setelah itu angkat dan rendam sebentar, lalu keringkan kembali.
h) Apabila sudah kering, hancurkan horok-horok dan tambahkan 1/2 sdm garam.
i) Lalu kukus kembali selama 10 menit untuk menghasilkan horok-horok yang matang sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline