Lihat ke Halaman Asli

Dewi Yuvita

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dampak Pembelajaran Online Sekolah Dasar di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 28 Juni 2020   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dunia saat ini sedang terjadi perbincangan mengenai Coronavirus. Yurianto (2020) menyatakan Coronavirus Diseases 2019 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umun infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas.

Berasarkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020 segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan di semua sector sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran COVID-19 pada bidang pendidikan.pada tanggal 24 Marret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Masa Darurat Penyebaran COVID-19, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran darng/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar dirumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic COVID-19.

Dampak COVID-19 terhadap proses pembelajaran online di sekolah dasar berdampak pada siswa, orang tua dan guru itu sendiri. Beberapa dampak yang dirasakan siswa yaitu belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka. 

Siswater biasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dn bercanda serta bertatap muka dengan para guru. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh membuat para siswa perlu waktu beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka. 

Dampak terhadap orang tua yaitu kendala yang dihadapi adalah adanya penambahan biaya pembelian paket data internet, pembelajaran online memerlukan koneksi jaringan ke internet, oleh karena itu tingkat penggunaan paket data internet akan bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua. Sedangkan dampak yang diraskan guru yaitu tidak semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana pembelajaran, beberapa guru ssenior belum sepenuhnya mampu menggunakan prangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendamingan serta pelatuhan terlebih dahulu. Jadi, dukungan dan kerjasama orang tua demi keberhasilan pembelajaran sangat dibutuhkan. Komunikasi guru dan sekolah dengan orang tua harus terjalin dengan lancar.

Pembelajaran daring saat ini dijadikan solusi dalam masa pandemi COVID-19. Tetapi pembelajaran daring tidak mudah seperti yang dibayangkan. Menurut Putra Wijaya dalam Suryawan (2020) menyatakan belajar dirumah tidak menjadi masalah, karena pembelajaran bisa dilakukan kapanpun dan di mana saja, apalagi sudah ada dukungan dengan sistem daring. Jadi proses pembelajaran bida terjadi di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Oleh karena itu semua berjalan dengan baik, dengan adanya dukungan fasilitas seperti internet.

Sumber:

Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).

Suryawan, O. (2020). Guru Diminta Aktif Awasi Pembelajaran Daring Agar Siswa Tetap Fokus. BBALIPUSPANEWS.COM.

Yurianto, Ahmad, Bambang Wibowo, K. P. (2020). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) (M. I. Listiana Azizah, Adistikah Aqmarina (ed.)).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline