Lihat ke Halaman Asli

Dewi Yulita Sari

Universitas Muhammadiyah Jember

Deteksi Stunting dan TBC, Puskesmas Sukorambi dan Mahasiswa Profesi Ners UM Jember Adakan Skrining Kesehatan

Diperbarui: 9 Maret 2024   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skrining Keseharan Desa Sukorambi, dokpri

Puskesmas Sukorambi Jember bekerjasama dengan Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Jember mengadakan skrining kesehatan yang bertempat di Balai Desa Sukorambi untuk mendeteksi dini stunting dan TBC kepada masyarakat sekitar, Senin (09/03/2024). Sasaran skrining kesehatan ini yaitu balita dari 3 dusun, Dusun Krajan, Dusun Manggis, dan Dusun Curahdami di Desa Sukorambi Jember. Sebanyak 50 balita dari berbagai anyelir hadir dalam kegiatan skrining kesehatan ini. 

Ibu Ira selaku penanggung jawab TBC dari Puskesmas Sukorambi menjelaskan kegiatan Sukorambi siap pelayanan integrasi kesehatan keliling (SUKA PIKNIK)  bertujuan untuk menemukan kasus Tuberculosis (TBC) melalui serangkaian pemeriksaan riwayat penyakit dan gejala serta pemeriksaan Tuberculosis.

Di tempat yang sama, Ilham dari Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Jember berharap kegiatan ini dapat menemukan kasus TBC pada balita sehingga dapat mencegah risiko penyebaran lebih banyak. 

"Kegaiatan ini bertujuan untuk menemukan penderita TBC baru sehingga meningkatkan terapi pencegahan Tuberculosis dan meningkatkan penemuan infeksi TBC"

Skrining kesehatan dimulai dari pendaftaran yang dilanjutkan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan. Setelah itu balita akan diarahkan ke meja KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) untuk melihat perkembangan pada balita. 

Selanjutnya dilakukan wawancara sehubungan dengan riwayat penyakit yang pernah diderita, jika hasil skor lebih dari 3 maka dilakukan tes lanjutan Mantoux test yang merupakan tindakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah balita terpapar kuman TBC atau belum.

Dari 50 balita, 17 diantarannya dilakukan pemeriksaan mantoux test yang hasilnya bisa dilihat 1 minggu setelahnya di Puskesmas Sukorambi. (Mahasiswa Profesi Ners UNMUH Jember)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline