Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Setahun Pandemi Covid-19 di Mata Anak Rumahan

Diperbarui: 7 Maret 2021   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: bagi anak rumahan, melewati setahun pandemi di rumah aja bukan menjadi masalah| Sumber: Shutterstock/Tirachard Kumtanom via Kompas.com

Tak terasa ya, udah setahun virus korona telah merongrong seisi Nusantara kita!

Selama setahunan ini, apakah kalian merasa tahun kemarin ini bagaikan neraka, atau justru seperti surga?

Eits, ternyata kebahagiaan ini tak bisa dipukul rata, ya. Ketika perintah untuk menetap di rumah diberlakukan, tak semua orang menyambut dengan tangan terbuka. Seperti terpenjara di hunian sendiri, tak bisa bebas ke mana-mana, dan lain-lain yang membuat di dunia luar itu memberikan rasa nyaman.

Lalu, bagaimana dengan anak rumahan?

Di zaman yang menganggap tinggal di rumah adalah aib--iyalah, harus dituntut kerja di luar, tak peduli pria maupun wanita. Maka, kembalinya ke rumah demi menekan penularan virus, rasa-rasanya seperti penantian yang tak bisa ditebus dengan libur sehari-dua hari.

Kenapa? Ya sudah jelas dong. Rumah adalah rumah, maksudku sih, rumah yang memberikan rasa nyaman, pengennya di situ terus (house is home). Ketika ada tuntutan untuk ke luar, rasanya sayang banget kalau ditinggalin!

Sumber gambar: Mom Advice Line

Jadi, setelah pagebluk mencapai usia pertama, apakah kalian betah?

Bagiku sih, malah nyaman. Tak terasa bosan seperti yang dikatakan orang-orang di luar sana. Gagal mudik? Enggak masalah buatku, malah sebaliknya, diriku telah melewati tahun pertama korona dengan penuh bahagia.

Lha, kok bisa ya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline