Seperti manusia, teknologi yang diciptakan, ternyata tak bisa prima terus-menerus, ya.
Buktinya apa? Sekelas Google aja bisa down. Yahh, padahal itu penting banget bagi pelajar, karena selama pandemi COVID-19 atau jauh sebelum itu, memang Google seringkali menjadi sesuatu yang bisa diandalkan.
Walau hanya sebentar, nyatanya ganggu banget. Karena, mereka yang mau cari apa-apa atau translate sana-sini untuk kebutuhan pembelajaran, gagal total!
Tapi, bukankah kegagalan itu bukanlah kiamat? Banyak kok jalan menuju Roma, pengetahuan pun demikian. Masih ada alternatifnya, kok.
Jauh sebelum Google lahir ke dunia, atau kalaupun ada pun masih belum sempurna, dulu kami, anak-anak generasi 90-an, pernah menggunakan empat alternatif ini, beneran!
Bukan pula terinspirasi dari artikel sejenis di luar sana, karena pengalaman nyata telah melekat duluan. Dan lagi, pengalaman itulah yang menjadi saksi, betapa kami telah benar-benar melaluinya.
- RPAL dan RPUL
Dulu, sewaktu SD, RPAL inilah yang paling kuingat. Ya, bagaimana tidak, kami lho harus belajar dari buku ini juga, dan saya sendiri pernah memilikinya.
Seperti namanya, isinya memang ilmu sains tingkat dasar. Saya jadi tahu pelajaran tentang Energi, Panas, Tata Surya, bahkan biologi pun ada.
Selain itu, ada pula Buku yang memang mirip RPAL tapi bedanya, isinya ilmu umum. RPUL namanya.
Seingatku, saya pernah memiliki buku ini, dan yang paling berkesan adalah pengetahuan tentang beberapa Wakil Presiden. Bahkan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang wafat di Washington DC, Amerika Serikat pada 2 Oktober 1988, tahunya dari buku ini.