Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Adik Jadi Raja Selanjutnya? Boleh Juga!

Diperbarui: 8 November 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaisar Naruhito (depan) dan Putra Mahkota Fumihito (belakang). Sumber gambar: Lecturas

8 November 2020 adalah hari bersejarah bagi Kekaisaran Jepang Modern. Pangeran Fumihito, adik Kaisar Naruhito, dikukuhkan sebagai Putra Mahkota.

Nah, saat Akishino---nama lainnya---telah resmi menyandang sebagai pewaris takhta Seruni, tak diragukan lagi, mempertegas bahwa hanya laki-laki-lah yang bisa naik takhta.

Padahal, selama ini jabatan Kaisar Jepang diwariskan turun-temurun, dari yang berkuasa ke anaknya, cucunya, cicitnya, daaaan seterusnya. Sayangnya, tidak demikian dengan Kaisar Naruhito, sudah anaknya tunggal, perempuan pula.

Hal ini yang memicu perdebatan tentang siapakah penerus kekaisaran selanjutnya. Beruntung, Pangeran Hisahito lahir waktu itu. Jadi, masih ada harapan lah untuk mempertahankan suksesi kekaisaran.

Toh, sebetulnya keinginan kakak menyerahkan takhta ke adik itu sempat jadi rencana lama di lingkungan kekaisaran Jepang.

Sebelum Akihito ada, anak-anak Hirohito waktu itu terlahir perempuan. Kalau begitu, cemaslah pemangku istana sampai mendatangkan wanita-wanita sebagai calon selir. Namun, Kaisar Showa ogah memenuhi permintaan pemuka kekaisaran karena alasan setia pada satu-satunya belahan jiwa, Permaisuri Kojun.

Malah, beliau berkata akan menyerahkan takhta pada Pangeran Chichibu kalau tetap melahirkan anak perempuan!

Pernyataan itulah, mungkin, mendasari mengapa Pangeran Fumihito ditetapkan sebagai putra mahkota. Mengapa bukan Putri Aiko sebagai turunan langsung Kaisar Naruhito, ya sudah pasti, perempuan dilarang menduduki singgasana.

Walaupun demikian, kaisar wanita memang pernah ada di Jepang, dimulai dari Maharani Suiko yang mulai tahun 593 sampai yang terakhir, Maharani Go-Sakuramachi yang turun tahkta tahun 1771. Menang gak berurutan sih, karena ada "selingan" kaisar yang bertakhta di antaranya, namun jumlah keseluruhan, ada delapan maharani Jepang yang bertakhta.

***

Memang, Jepang tak sendiri kalau menyoal suksesi. Thailand pun begitu.

Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej yang sangat dicintai rakyatnya itu, toh sebetulnya adalah adik (dan kelanjutan) dari Raja Ananda Mahidol yang kemudian masa kekuasaannya berakhir akibat tembakan di istananya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline