Ya, ngapain juga ke minimarket di kampung sebelah, cuma beli pulsa doang? Kan ada conter dekat rumah....
Akhir tahun 2019, waktu tahu berbelanja online sekalian menabung emas di sebuah marketplace ternama, waaah, saya langsung kusambut gembira, kenapa?
Jujur, berkat fitur ini, saya merasa bertumbuh sebuah visi. Ingin punya sesuatu yang bisa dimanfaatkan selepas Papa pensiun alias tidak bekerja lagi.
Wajar saja, beliau kan tulang punggung keluarga. Mumpung keadaannya masih baik-baik saja, mending persiapkan sesuatu yang jadi bekal perjalanan ke masa depan.
Tapi, kami ini bukanlah orang kota yang dicecoki dengan ilmu investasi ini-itu, melainkan bagian dari penduduk desa yang bersahaja. Ditambah, mau menyisihkan uang hanya untuk investasi ini sulit, karena harus dibagi bagian-per-bagian untuk apa?
Hmmm, diriku tak kehabisan akal.
Dulu, bisa menabung emas online ini karena dari belanja daring. Sekarang, udah berat di ongkir, ditambah pandemi pula. Ahhh, kuputuskan beralih ke beli pulsa, kuota, atau listrik lewat aplikasi.
Namun, sewaktu liburan singkat ke kampung halaman Januari lalu, diriku sudah membelikan paket kuota ke smartphone Mama lewat aplikasi. Sekalian saja dalam form pembayaran, bagian yang "Yuk Mulai Nabung Emas" diberi tanda centang.
Setelah transaksi selesai, pundi-pundi emas langsung ditambah, yakan? Itu juga berlaku saat membeli barang secara daring, lewat marketplace ternama.
Nah, itu yang membuatku lebih memilih, bahkan sebisa mungkin beli pulsa, kuota bulanan, kartu e-money, bahkan token listrik (walau hanya sesekali) ke minimarket terkenal. Jauh-jauh pula. Ups, cuma satu kilometer deng, berhadapan ke pasar kampung tetangga.