"Okelah, keputusanku sudah bulat. Selamat tinggal!"
Dunia pertemanan itu banyak godaannya ya. Apalagi kalau orangnya mudah akrab dengan orang lain, puluhan teman sudah langsung dikantongi dengan begitu mudah. Tapi, sudahkah kalian memeriksanya sedemikian rupa?
Soalnya sih, ada juga teman yang kelihatannya baik-baik saja, ternyata hatinya mengandung BISA. Perangainya bisa jadi senjata yang menusuk teman di belakang layar, dan akhirnya tertipu, deh.
Nah, kalaupun sudah terjebak pada jeratan yang dipasang teman sendiri, yang ditempuh dengan cara memanfaatkan kelebihan kita. Apakah harus keluar saat itu juga?
Ya, ada rasa bimbang, apalagi kalau teman itu sudah dijadikan sahabat. Padahal, bukankah sahabat itu, teman yang sudah ditanamkan rasa percaya sama orang yang dipilihnya?
Hmmm, harus dipikir-pikir sih.
Apalagi sudah banyak kasus kejahatan yang ditimbulkan akibat memilih teman yang salah. Anak yang tak tahu apa-apa, terutama norma, toh akhirnya bergabung dengan temannya yang pengedar narkoba. Begitu juga dengan komunitas pencuri. Duuuh!
Kalau hal ini terjadi, anak itu jadi ikut-ikutan menjadi jahat, bukan?
Memang berat kok, kalau ingin mengakhiri pertemanan yang terlanjur dibumbui oleh racun yang dilakukan teman sendiri. Tapi, kalau kalian melakukannya, pasti ada untungnya di lain hari!
Yakni, terhindar dari (pengaruh) ORANG YANG SALAH!
Oh ya, diriku teringat apa yang dikemukakan motivator favoritku, Pak Arvan. Beliau mengatakan bahwa salah satu yang merusak kebahagiaan, ya SETAN.