Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Menulis, antara Manipulasi dan (Meng)Inspirasi

Diperbarui: 25 Juli 2017   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: deydad.com

Di dunia maya, ada sekelompok orang yang begitu getolnya menyebarkan berita negatif; yang tentunya mengelabui manusia untuk menikmati karya-karyanya. Akan tetapi,  di balik itu, tentu ada sensasi "neraka" yang bisa membuat hati pembacanya berpaling dan membenci konten tersebut, bahkan, bisa-bisa, mereka akan jera untuk mengunjunginya lagi.

Di tengah-tengah situasi tersebut, muncullah sekelompok lainnya yang berani melawan konten-konten negatif, dengan membuat karya-karya positif dan mencerahkan. Mereka, dengan kesadaran akal budinya---yang diterangi cahaya inspirasi, mereka tak gentar untuk mengajak pembacanya, lewat rangkaian kata-katanya, supaya mereka tidak terjerumus dalam kejahilan (baca: kebodohan) pemikiran dan perbuatan.

Lalu, apa pendapat dan pandangan psikologis tentang hal ini? *ehem*

Ya! Ilustrasi di atas tentu sering dijumpai jika kalian berselancar, menyelami informasi sedalam-dalamnya pada jagat maya yang maha luas. Jika diperhatikan, tentu ada dua peranan psikologi beserta sifat-sifatnya, yang ikut memainkan fenomena ini; yaitu manipulasi dan (meng)inspirasi. Nah, apa sih perbedaannya?

Merujuk pada buku Life's Journey karya Pak Komar, dan dipadukan dengan pengamatan dan pengalaman saya di dunia maya dan kepenulisan, saya akan menjelaskannya dengan saksama. Yuk, kita simak!

Menulis yang Bisa Memanipulasi

Hmmm, kalau kita dipikir-pikir lagi, kehidupan kita di dunia sepertinya tidak lepas dari manipulasi. Kalau dalam KBBI, malah arti kata manipulasi ada tiga. Yang pertama, manipulasi diartikan sebagai mengerjakan sesuatu dengan tangan dan alat-alat mekanis, secara terampil.

Jika dikaitkan dengan dunia kognitif, tentu lain lagi. Perilaku kita tentunya tak lepas dari kata yang satu ini. Berpikir, salah satunya. Kalau dijelaskan dalam bentuk pengertiannya, tak lain dan tak bukan, pasti melibatkan manipulasi data dan fakta di dalam sistem saraf pusat kita, untuk menentukan sikap, dan keputusan perilaku, bukan?

Begitu pun dengan kecerdasan. Di dunia psikologi, tentu kita tak asing lagi dengan kecerdasan majemuk, salah satunya kecerdasan lingusitik. Ya, lagi-lagi manipulasi dilibatkan. Yaitu, ketika kita sedang menulis, sebenarnya kita sedang "mengutak-atik" dan "bermain-main" saat menyusun kata demi kata, menjadi sebuah paragraf yang tentu saja padu dan enak dibaca!

Nah, kemampuan berkomunikasi dengan rangkaian kata itulah yang seringkali dimanfaatkan oleh para copywriter. Berbekal kemampuan menyusun kata-kata yang menarik hati, masyarakat akan merasa terpengaruh, dan pada akhirnya tertarik untuk membeli barang yang sedang dipromosikan, bener 'kan?

Tapi, kalau kita melihat atau mendengar kata manipulasi, pasti akan berpikir "sesuatu yang negatif". Memang sih nggak semuanya, ada juga yang bersifat positif seperti yang saya jelaskan di atas. Tapi, pada kenyataannya, manipulasi seringkali mempengaruhi orang untuk berbuat negatif, yang tentunya justru merugikan pembaca maupun pemirsanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline