Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Kenapa Ya, Kaum Introvert Butuh Kamar Sendiri?

Diperbarui: 6 Juni 2017   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: House Beautiful

Sejak saya duduk di bangku sekolah dasar, saya sudah memimpikan ingin punya kamar sendiri. Entah kenapa, saya begitu menginginkan ruangan itu, bahkan saya sempat membuat kamar sendiri di suatu ruangan yang nggak begitu layak. Pokoknya, kalau punya kamar sendiri, saya bisa fokus dalam belajar dan bisa beristirahat dengan tenang!

Padahal, saat itu saya dan keluarga masih ngontrak di rumah tetangga, dan sempat berpindah tempat tinggal ke sebuah “gedung kecil” dekat pabrik dimana orang tua saya bekerja.

Pada pertengahan tahun 2014, semenjak kami pindah ke rumah yang baru, akhirnya impian saya punya kamar sendiri, telah menjadi kenyataan! Kamar yang tidak terlalu luas memang, namun bagiku sudah lebih dari cukup untuk ditempati saya sendiri. Saya tak lagi berdesak-desakan saat tidur dengan orang tua dan kakak, dan saya bisa menjalankan aktivitas saya dengan penuh privasi.

Namun, karena kamar saya terletak di depan ruang keluarga dan di samping ruang tamu, membuat saya tak bisa menjamin bisa beristirahat dengan tenang. Paling benci kalau saat tidur terlebih saat tengah malam, TV masih menyala di ruang keluarga. Sampai-sampai, saya tak sempat tidur hingga kantuk datang kembali. Ya, di balik risiko yang harus kuterima, saya merasa sangat nyaman berada di kamar mungil ini!

***

Saat malam tiba, tentunya kita perlu tidur setelah menjalankan aktivitas hariandi siang harinya, bener ‘kan? Nah, dalam rangka memenuhi kebutuhan kita yang satu ini, di setiap rumah yang kita tempati, biasanya terdapat minimal satu kamar tidur. Terlebih lagi saat membangun rumah yang baru, kebutuhan ruangan yang bernama kamar, merupakan hal yang mutlak diperlukan.

Kamar, selain digunakan sebagai tempat melepas lelah, biasanya kita manfaatkan untuk keperluan lainnya, misalnya untuk menyimpan pakaian (karena di kamar terdapat lemari), bercermin, dan masih banyak lagi. Bahkan, dari dalam kamar, kita bisa melakukan hobi yang disukai, dan tak jarang, bisa menghasilkan uang dari kegiatan yang dilakoninya!

Namun, bagi kaum introvert, kebutuhan akan kamar pribadi bukanlah sekadar keinginan. Mereka akan berusaha untuk mempunyai  kamar sendiri, bagaimanapun caranya. Mulai dari membagi ruangannya dengan gorden, menempati ruangan kecil di dalam rumah, dan lain sebagainya. Kenapa ya, mereka melakukan hal itu?  

Fakta menunjukkan, bahwa kaum introvert cenderung bersikap teritorial. Mereka benar-benar butuh ruang milik sendiri untuk mengisi ulang energi mentalnya. Karena mereka beristirahat dalam kesendirian, dalam tidur pun mereka juga biasa sendiri. Memang, mereka paling tidak suka berbagi tempat dengan orang lain. Jangankan tidur bersama, bersentuhan kulit saja, bagi mereka merupakan hal yang dibenci, karena hal-hal tersebut bisa menguras energinya.

Intinya, semakin sifat introvert mendominasi dalam diri mereka, kebutuhan akan ruang untuk sendiri semakin besar untuk keperluan pribadi mereka untuk bisa beristirahat, bukan?

Jadi, keperluan kamar pribadi bagi si introvert, adalah bagian dari kebutuhan yang paling penting. Ya, setara dengan kebutuhan pokok lainnya seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Menurut Marti Olsen Laney dalam bukunya, The Introvert Advantage,  ada tiga alasan, mengapa kaum introvertwajib punya ruangan, tepatnya kamar pribadi. Apa sajakah itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline