Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Berkat Blog, Warga Bisa Mengenal Dunia Buku Lebih Dalam

Diperbarui: 10 Januari 2017   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.seoclerk.com

Siapa bilang, internet pada masa kini sering dituding sebagai sarangnya informasi hoax? Tentu tidak selamanya seperti itu ‘kan? Apalagi sudah banyak situs-situs internet yang bertumbuh bagaikan jamur di musim hujan, tak terkecuali blog, yang kini telah mewarnai jagat dunia maya ini.

Blog, yang dulunya dibuat sebagai buku harian digital, kini bertransformasi menjadi berbagai jenis dan fungsinya. Ada blog gratisan seperti Wordpress dan Blogspot yang dimanfaatkan untuk blog pribadi dan blog bidang tertentu. Ada juga blog yang berformat media sosial dan terdapat unsur citizen journalist dan opini serta fiksi macam Kompasiana. Dan masih banyak lagi situs-situs internet yang telah menyediakan blog tersendiri, untuk mengaktualisasikan dirinya.

Oh ya, di era digital ini, blog-blog itu beraneka ragam karena banyak bidang yang bisa digeluti. Sebut saja blog khusus kuliner, perjalanan (travel), buku, dan lain sebagainya. Pastinya, karena blog yang kini semakin berwarna-warni, tak terlepas dari peran sang empunya blog atau yang biasa disebut dengan blogger. Jadi, peran mereka untuk mewujudkan internet yang sehat dan bijaksana, tentu tidak bisa dipandang sebelah mata, bukan? Termasuk juga blog buku yang jelas-jelas membawa manfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para pembaca.

Memang, dulu di belahan dunia termasuk Indonesia, sebelum tersentuh teknologi, para pencinta buku kebanyakan mengakses buku di toko buku yang berlokasi di kota-kota besar, dan di perpustakaan sekolah. Dan untuk mengetahui isi dari buku tersebut, biasanya mereka membaca buku yang sudah terbuka segel plastiknya di antara buku-buku yang dipajang di rak toko buku, Hal yang sama juga mereka lakukan di perpustakaan sekolah: menatap kata demi kata dalam buku sembari memahami isinya.

Habis itu? Mereka biasanya akan meresensi buku yang mereka baca. Beruntung, pada era 60-an percetakan surat kabar telah berkembang di Tanah Air, jadinya mereka akan memanfaatkan kolom koran untuk memuat resensi buku. Alhasil, dari satu atau dua tulisan resensi buku yang dicetak jutaan eksemplar koran, bisa dibayangkan, betapa rakyat Indonesia tahu isi buku jika mereka membeli koran dan tertarik untuk membacanya!

Namun, perkembangan teknologi terus melaju. Kehadiran WWW (world wide web) pada era 90-an, disusul dengan internet dan blog, seakan memberi harapan baru untuk menyebarkan informasi. Seperti halnya artikel opini dan berita, tulisan resensi buku yang tak lolos di tangan redaksi untuk dimuat di media tradisional (baca: koran), kini diberi kesempatan untuk dimuat di blog dan di berbagai media online lainnya. Ditambah lagi dengan kehadiran generasi Y dan Z yang tak lepas dari gadget dan internet untuk mendapatkan informasi, tentu saja membuat penyebaran informasi lewat media internet, tak hanya menjanjikan, bahkan menguntungkan blogger itu sendiri, setidaknya tulisan yang dimuat di blog akan memberi manfaat bagi orang lain.

Ya, mengingat negara kita dilanda "Generasi Nol Buku" sebagaimana yang dikatakan penyair Taufik Ismail, maka keberadaan blog, juga para blogger untuk membudayakan gemar membaca, literasi yang baik dan mengenal dunia buku pada masyarakat di era modern ini, sungguh tak bisa dipandang remeh. Apa saja ya peranannya?

1. Sebagai Referensi tentang Isi Buku yang Telah Dibaca

Biasanya, para blogger yang menyelesaikan buku yang diminatinya, akan menuangkan apa yang telah dibacanya pada sebuah blog, bukan? Selain agar informasi yang didapat dari buku tidak terlupa dari diri kita, para pengguna yang membaca tulisan resensi buku di blog, jadi tahu apa intisari dari buku tersebut. Tak jarang, para pecinta buku langsung tertarik dan membeli buku yang diresensi oleh si penulis blog itu, bahkan dijadikan referensi untuk merekomendasikan buku yang paling bagus untuk dibaca, dan menambah pengetahuan. Dengan demikian, secara tidak langsung, kita bisa mempromosikan buku yang dikarang penulisnya, bukan?

2. Memberitakan Pameran Buku Murah kepada Khalayak

Dalam bulan-bulan tertentu, biasanya kota-kota besar akan menggelar event Bazar Buku Murah. Tujuannya sudah jelas, ya apalagi untuk menarik minat pengunjung untuk membeli buku berkualitas dengan harga yang terjangkau. Seperti yang diketahui, harga buku yang mahal membuat banyak masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah, mengurungkan niatnya untuk membeli buku dan mengutamakan kebutuhan pokok untuk bertahan hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline