Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Si Introvert Ingin Berkontribusi untuk Negara? Bisa!

Diperbarui: 4 September 2017   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahukah kalian para pembaca, kabar yang bagaikan dua sisi mata uang, yaitu Indonesia akan dilimpahi penduduk usia produktif, berusia 15-64 tahun! Pastinya, fenomena tersebut akan jadi peringatan bagi kita, untuk segera bergerak jika ingin negara ini menjadi lebih maju. Salah satunya, ya bekerja sesuai bidangnya, sehingga secara tidak langung memberi sumbangsih pada negara, bukan?

Tapi, yang saya lihat, untuk berkontribusi ke negara lewat pekerjaan, minimal harus memiliki keterampilan komunikasi (lisan) yang baik. buktinya saja, orang yang sering tampil di depan umum, menjelaskan gagasan lewat gaya bicara, dianggap sebagai orang yang hebat. Yahh, bikin kikuk deh bagi kami yang dari golongan introvert!

Sebagai kaum minoritas, para innies seringkali bermasalah dengan kehidupan sosialnya. Kalau tak ada sahabat dekat untuk menemani kehidupan, jadinya ya terus sendiri. Tapi masa iya sih, dia nyerah begitu aja? Noo waay!

Tentu bunuh diri bukan pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Ingat, hidup akan lebih indah jika memanfaatkannya dengan lebih bermakna. Nah, sebagai makhluk 'berjiwa' intrapersonal, seharusnya kalian , para innies bisa mengenali diri, dan menentukan jalannya dengan motivasi dalam diri sendiri!

Memang lapangan pekerjaan tersedia luas untuk para ekstrovert, ya karena faktor komunikasi seperti yang dijelaskan tadi. Sebaliknya, untuk para introvert, terasa terbatas. Jadi, ketika para innies gagal mendapat pekerjaan gara-gara faktor tersebut, dan terjatuh pada lubang pengangguran, jangan biarkan hal tersebut berlarut-larut. Justru itu, kesempatan yang baik untuk mengembangkan diri  dengan cara yang baru!

Ya, disaat teman-teman sedang bekerja dan melanjutkan studi, saya justru berada di rumah. Gagal kuliah di jurusan keguruan yang menjadi tujuanku sejak kecil, saya mencoba kegiatan baru yang pas bagi diri yang introvert: menulis. Dari belajar menulis dari nol di Kompasiana, sampai sekarang saya masih suka menyampaikan opini di sini. Tentu sangat membantu bagi si innies untuk menyampaikan pendapat tanpa harus bicara langsung. Dengan demikian, suara kami bisa didengar negara, bukan?

Menemukan Potensi untuk Berkontribusi

Ya, seperti yang saya jelaskan di atas, kita bisa kok menentukan jalan hidup sesuai jati diri kita, yang pastinya berguna untuk pekerjaan kita selaku kaum introvert. Caranya bagaimana?

Tentu kita harus merenung, apa potensi yang terdapat pada diri kita. Bisa juga menelusuri sejarah kita, apa yang dilakukan di waktu kecil. Misalnya saja, dulu gemar membaca dan di sekolah suka nulis dan dinilai bagus dan enak dibaca, bisa dilihat nih, potensinya di linguistik. 

Atau, bisa juga anak begitu enjoy dalam mengkalkulasi, dan bisa memecahkan soal yang super sulit tanpa bantuan kalkulator, waah si anak punya bakat matematis yang bisa menjelma menjadi profesi apa saja yang butuh persoalan, berupa wujud persamaan dan angka-angka!

Jangan dilupakan juga, dalam menentukan potensi dan jati diri kita, perlu bagi kita untuk mempelajari, dan memiliki pengetahuan tentang teori kecerdasan majemuk, sehingga kita bisa ketahuan, potensi diri kita pada apa saja. Nah, dengan cara itu, kan lebih gampang untuk menentukan jalan untuk lebih produktif dalam membangun negeri!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline