Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

Kompasiana dan Eksistensi Para Kompasianer

Diperbarui: 10 September 2016   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menjelang ulang tahun Kompasiana ke-7, 22 Oktober nanti, Kompasiana telah berkembang sebagai media warga terbaik di Tanah Air. Semua ini berkat kegigihan Kang Pepih Nugraha dalam menghidupkan blog sosial, dari sekedar blog jurnalis, sampai dibuka untuk warga sampai saat ini.

Berbicara tentang eksistensi Kompasiana sebagai media warga, tentunya tidak terlepas dari kontribusi Kompasianer yang telah berjasa mengembangkan, juga memajukan Kompasiana sebagai media warga paling berkualitas. Dan eksistensi Kompasiana sebagai media warga berkualitas pastinya tidak terlepas dari eksistensi Kompasianer berkualitas pula. Namun, seiring waktu, dari keseluruhan Kompasianer yang berjumlah 300 ribu orang, dalam perkembangannya sejak didirikan tahun 2008 hingga sekarang, para Kompasianer ‘terlahir’ di Kompasiana, kemudian pada akhirnya pergi, dan para Kompasianer baru datang lagi, mengisi konten di Kompasiana.

Inilah yang akhir-akhir ini yang sering terlintas di dalam benak saya, sebagai pertanyaan. Saat saya membaca artikel-artikel lama misalnya artikel tahun 2008, banyak akun Kompasianer yang dulunya ‘mewarnai’ Kompasiana, namun sampai saat ini, menghilang entah kemana. Begitu juga dengan banyak Kompasianer baru yang mulai menulis di Kompasiana sejak berganti wajah bulan Juni lalu.

Ya, setiap tahun punya Kompasianer ‘angkatan’ masing-masing. Yang bergabung pada awal pendiriannya, atau katakanlah, Kompasianer yang telah bergabung lima tahun keatas, mereka, para Kompasianer dulunya menulis, sekarang hilang, apalagi Kompasianer lama yang telah hengkang dengan berbagai alasan. Yang paling berhasil bertahan dalam menulis ditengah gempuran perubahan Kompasiana serta tulisan-tulisan Kompasianer yang paling muda, inilah Kompasianer yang berhasil menunjukkan eksistensi dirinya.

Meminjam dari istilah yang pernah ditulis pada salah satu artikel di Kompasiana tentang verifikasi akun“aku menulis, maka aku ada”, begitulah adanya, eksistensi Kompasianer tergantung pada karya yang di-publish oleh orang tersebut. Nah, eksistensi Kompasianer di Kompasiana dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa saja ya?

1. Daya Adaptasi Terhadap Perubahan dan Tekanan

Sudah jelas bukan, daya adaptasi Kompasianer terhadap perubahan tampilan di Kompasiana, berbeda-beda. Kompasianer muda, terlebih yang terlahir pada tahun 90-an ke atas tentu kecepatan adaptasinya berbeda dengan Kompasiana senior yang berusia lanjut. Hal inilah yang menjelaskan mengapa saat transisi dari Kompasiana lama, ke Kompasiana baru, banyak Kompasianer yang setia mengisi di Kompasiana, pada akhirnya ‘pergi’ karena tidak kuat menghadapi perubahan tampilan Kompasiana, terlebih lagi pada saat perubahan tidak dilengkapi fasilitas yang lengkap dan masih terlanjur nyaman pada versi lama.

Padahal, jika mereka bisa beradaptasi, niscaya menulisnya bisa nyaman, kok! Karena perubahan itu pasti terjadi demi perbaikan yang lebih baik.

Apalagi jika Kompasianernya mendapatkan tekanan dari pihak lain, diterpa gosip tak sedap, dan sebagainya karena tulisan-tulisannya di Kompasiana, Jika mentalnya tidak kuat, bisa-bisa Kompasianer tersebut bisa tidak lagi menulis di Kompasiana. Jadi, apapun yang terjadi pada tulisan-tulisan Anda, harus siap mental menerima kritikan lewat komentar dan lain sebagainya!

2. Kesibukan

Kesibukan bukanlah alasan untuk tidak menulis, asalkan bisa memanajemen waktunya dengan baik. Buktinya, sudah banyak Kompasianer yang sesibuk apapun bisa menulis dengan berbagai cara. Nah, harap diperhatikan, walaupun punya banyak agenda, sisihkan waktunya untuk menulis dan berusaha untuk berbagi informasi pada khalayak, ya!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline