Sumber gambar: http://www.panoramio.com
Pada tahun 2011 lalu....
Ini pertama kalinya saya merasakan suasana Idul Fitri yang berbeda di kampung halaman saya, Palembang. Kebetulan pada saat itu, Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah SEA Games 2011 bersama dengan kota Jakarta. Yang pasti, akan hal-hal menarik di sana, menyambut tamu asing yang datang dari berbagai penjuru ASEAN.
Pada tanggal 2 September 2011, saya bersama keluarga berangkat ke Palembang dengan menumpang mobil milik teman papa saya, bersama keluarga yang akan bertolak ke Bangka. Dalam perjalanan ini, ketika kami memasuki wilayah Sumatera Selatan, suasana SEA Games sudah terasa di seluruh penjuru Sumsel. Bendera-bendera ASEAN terpasang di kantor-kantor pemerintahan, bahkan sampai di kantor pemerintahan desa.
Saat saya memasuki kota Palembang, suasana SEA Games semakin terasa kuat, dan ketika kami memasuki Jembatan Ampera, saya melihat turis (kalau gak salah turis asing) sedang bersepeda di pinggir jalan pada jembatan. Tidak hanya bendera dari 11 negara-negara Asia Tenggara tersebut, baliho SEA Games sudah terpasang di mana-mana. Tidak hanya itu, bus-bus di Kota Palembang sudah terpasang stiker yang berbau SEA Games, berserta maskot resminya pada saat itu, Modo dan Modi. Dan, ketika menyusuri kota Palembang yang wajahnya berbeda saat itu, saya sangat menikmatinya!
Setelah sampai di kantor milik kerabat saya, saya beristirahat sebentar sebelum bersilahturahmi dan bermaaf-maafan ke rumah kerabat dan melepas kangen dengan saudara-saudara saya yang berada di Palembang. Ya, sudah empat tahun saya tidak kesana sejak berlebaran terakhir kali pada tahun 2007, pada waktu itu.
Kemudian, saya dengan saudara saya ke mall, untuk mencari boneka maskot SEA Games 2011, Modo dan Modi. Memang saya menginginkan boneka Modo dan Modi untuk dipajang ke kamar saya sebagai kenang-kenangan. Namun, setelah dicari, boneka tersebut tidak ada. Sedih, saya tidak mendapatkan boneka tersebut, dan menjadi mimpi bagi saya.
‘Berlebaran singkat’ saya ke Palembang diakhiri pada tanggal 5 September 2011, saat saya dan keluarga memutuskan pulang ke rumah dan melihat jam penghitung mundur SEA Games sebelum masuk Jembatan Ampera, meninggalkan bumi Sriwijaya ini. Sebenarnya, saya ingin lebih lama di sini, mengunjungi venue dan menikmati suasana berbeda di kota kelahiran saya. Namun apa daya, saya dibatasi satu setengah hari saya untuk menikmatinya, karena liburan lebaran saya sudah berakhir dan papa bersiap untuk masuk kerja.
Sebenarnya, saya juga ingin menyaksikan keseruan pada SEA Games 2011 pas hari pelaksanaannya, 11-22 November 2011, dan ingin menyaksikan pembukaan secara langsung dari stadion. Namun, karena bersamaan dengan jadwal sekolah, harapan saya tersebut hanya tinggal harapan dan saya hanya bisa menyaksikannya lewat televisi, mengenang apa yang saya rasakan selama Palembang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah SEA Games 2011.
Ya, seandainya saya bisa bermimpi berada di Palembang pada Asian Games 2018 nanti, apa mimpi saya akan kesampaian? Ya semoga saja akan terwujud....
Keterangan: Tulisan ini adalah penjelasan panjang dari bagian kedua dari artikel Kenangan yang Didapat Selama di Kota Palembang, yang ditayangkan 17 Juni 2015.