Ditengah gegap gempita menjelang penanugerahan Panasonic Gobel Awards yang melibatkan 14 stasiun TV nasional, sangat disayangkan, sampai saat ini belum ada penanugerahan serupa untuk TV lokal di tingkat nasional. Kalaupun ada, penghargaan tersebut seringkali digabung bersama stasiun TV nasional lain. Padahal, lewat TV lokal, kita yang berada di daerah bisa mengenal kebudayaan di daerah masing-masing secara lebih mendalam, karena keterbatasan jam tayang untuk slot acara daerah di TV nasional.
Selama ini, peanugerahan untuk acara TV lokal terbaik, dilakukan oleh KPID di daerah masing-masing. Padahal, jika diikutsertakan dan 'disatukan' di tingkat nasional, masyarakat di seluruh Indonesia akan lebih mengetahui kebudayaan di daerah lain, yang disiarkan oleh TV lokal di daerah lain. Dengan demikian, pengetahuan dan wawasan tentang kebudayaan Indonesia akan bertambah luas. Bukankah Indonesia memiliki ratusan suku bangsa dan budaya, yang masih banyak hal yang belum diketahui khalayak secara luas?
Jika suatu daerah bisa mengharumkan prestasi dibidang olahraga lewat PON, dan dibidang keagamaan lewat MTQ tingkat nasional, maka seharusnya TV lokal bisa mengharumkan nama daerah masing-masing lewat peanugerahan acara TV lokal tingkat nasional. Nah, tentunya semua orang dan perusahaan ingin menjadi yang terbaik, menjadi juara, terlebih di tingkat nasional sampai internasional, bukan?. Selain itu, peanugerahan tersebut akan memacu semangat TV lokal untuk memberikan yang terbaik bagi pemirsa di daerah masing-masing dengan memperbaiki kualitas tayangan, sehingga pemirsa lebih tertarik untuk menonton acara TV lokal untuk mengenal budaya di negeri sendiri, terlebih di seluruh dunia.
Terlebih, tanggal 20 Mei, Hari Kebangkitan Nasional akan diperingati, tentunya ini menjadi tanda kebangkitan pada TV lokal untuk mengangkat budaya daerah lewat media televisi dengan kemasan yang lebih fresh dan modern, ditengah arus globalisasi. Kalau seluruh TV lokal bisa memperbaiki dan mengangkat kebudayaan dengan baik, Indonesia akan menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang menghargai budaya sendiri. Bukankah begitu?
Penghargaan TV Lokal di Tingkat Nasional, Sebaiknya Disisipi dengan Festival Kebudayaan
Berdasarkan pengamatan dan yang saya pelajari di beberapa event di bidang olahraga, musik, film, tari, televisi dan pemilihan duta wisata, penghargaan TV lokal di tingkat nasional harus menyajikan yang berbeda dari yang dilakukan panitia dalam penghargaan untuk TV nasional. Mengapa? Karena sesungguhnya, Indonesia itu sangat kaya akan budaya, dan TV lokal biasanya menyajikan konten kedaerahan, sudah selayaknya kebudayaan daerah diperkenalkan ke publik, terutama mengungkap sisi lain kebudayaan daerah yang belum diketahui oleh masyarakat.
Bagi acara TV lokal yang sudah memenangkan penghargaan di daerah masing-masing, alangkah lebih baik jika diikutsertakan di tingkat nasional, supaya masyarakat lebih mengetahui isi dari acara terbaik di TV lokal yang berada di daerah masing-masing, karena selama ini, masyarakat hanya bisa tahu isi tayangan lokal yang berada di daerah tempat mereka tinggal. Kalau perlu, review dari acara tersebut diputar agar lebih jelas lagi, selain penyerahan piala penghargaan bagi acara yang menang tentunya.
Tidak hanya itu, selain acara TV lokal yang diikutkan di tingkat nasional dibagi dalam beberapa kategori layaknya penghargaan untuk TV nasional, festival seni budaya daerah seperti musik daerah, tarian, dan sebagainya, perlu ditampilkan dalam acara penghargaan TV lokal ini, agar lebih melengkapi nuansa khas Indonesia, dan lebih mencintai dan menghargai budaya sendiri.
Untuk promosi acara di TV lokal yang hendak diikutkan, tentu saja di daerah masing-masing, dengan berbagai cara, dengan penilaian dan vote yang dilakukan oleh panitia dan pemirsa, seperti yang biasa dilakukan di stasiun TV nasional. Namun, untuk acara penyerahan penghargaan TV nasional secara live, harus dilakukan oleh salah satu TV nasional, agar masyarakat luas lebih mudah menyaksikan dan mengetahui isi dari acara tersebut. Dengan demikian, wawasan seputar kebudayaan Indonesia lewat acara daerah lain, semakin bertambah, bukan?
Demikianlah, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H