Lihat ke Halaman Asli

Dewi Wartini

Mahasiswi

Anak dengan Gangguan Emosi dan Prilaku

Diperbarui: 5 Oktober 2024   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN DAN PENDIDIKAN BERKARAKTER

"Anak dengan gangguan emosi dan prilaku"

Anak dengan gangguan emosi dan prilaku cenderung berbeda dengan kebanyakan anak sebayanya dengan latar belakang yang sama. Dikarenakan anak tersebut memiliki prilaku dan emosi tidak seperti anak yang lainnya sehingga menyebabkan penurunan interaksi dalam hubungan sosial, perawatan diri serta proses belajarnya.

Dimanapun berada ia cenderung mempunyai sikap pembangkang, mudah marah, tindakannya selalu agresif suka merusak, mengganggu temannya dan menyakiti temannya yang membuat ia di jauhi oleh teman - temannya.

Oleh karena itu hal tersebut harus segera diatasi yaitu mencari sebab atau faktor dari kelakuan anak tersebut. 

Faktor genetik: Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan  masalah kejiwaan lainnya, seperti gangguan kecemasan atau gangguan kepribadian, lebih berisiko mengalami gangguan emosi dan prilaku.

Faktor biologis: Gangguan emosi dan prilaku juga dikaitkan dengan kelainan pada bagian otak yang berfungsi dalam pengaturan perilaku, kontrol impuls, serta emosi. Hal ini diduga berkaitan dengan tingginya kadar hormon testosteron di dalam tubuh, trauma atau cedera otak, gangguan saraf, serta riwayat kejang.

Faktor lingkungan: Pola asuh orang tua yang kurang tepat, paparan kekerasan anak dalam rumah tangga, keadaan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan tempat tinggal dengan tindak kriminalitas dan penyebaran narkoba yang tinggi, dan pengalaman traumatis pada anak di masa lalu dipercaya bisa memicu terjadinya gangguan emosi dan prilaku pada anak.

Faktor psikologis: Gangguan mental pada anak seperti depresi, skizofrenia, gangguan kepribadian, dan gangguan bipolar, juga dapat membuat anak cenderung lebih berisiko mengalami gangguan emosi dan prilaku.

Faktor sosial: Anak yang tidak diterima dan dikucilkan oleh teman sebayanya cenderung lebih berisiko mengalami gangguan emosi dan prilaku.

Cara Mengatasi anak dengan gangguan emosi dan prilaku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline