Belajar merupakan suatu proses dalam setiap individu untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan, keterampilan, serta juga bisa mengubah suatu perilaku individu. Hal yang biasanya terjadi ketika belajar pada orang dewasa ini ialah tidak langsung paham dengan apa yang guru atau dosen jelaskan. Apalagi cara mengajar dosen itu berbeda-beda, serta cara belajar dari siswa atau mahasiswa pun berbeda-beda. Sehingga ketika siswa atau mahasiswa mendengarkan materi yang sedang dijelaskan oleh dosen atau gurunya tidak langsung paham, tak jarang juga ada banyak pertanyaan yang membuat ia sungkan untuk bertanya kepada guru atau dosennya. Salah satu faktor yang membuat siswa atau mahasiswa sungkan untuk bertanya kepada guru atau dosennya ialah takut jika pertanyaan yang ditanyakan tidak berbobot, takut dianggap tidak mendengarkan materi oleh teman-temannya, dan juga takut disuruh maju kedepan kelas.
Salah satu cara pembelajaran bagi siswa atau mahasiswa agar materi lebih bisa dipahami ialah dengan metode peer tutoring. Menurut Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil (1997:3.38) mengatakan bahwa "Pengertian dari peer tutoring atau tutor sebaya ialah ketika seorang siswa atau mahasiswa pintar yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkatan kelas yang sama". Supriyadi (dalam Suherman dkk) juga berpendapat jika "peer tutoring atau tutor sebaya adalah adanya satu siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa lain yang mengalami kesulitan belajar".
Menurut Branlet pada tahun 1974 ada dua model dasar dalam metode tutor sebaya, diantaranya yaitu:
1) Student to student
Pengertian dari metode ini ialah ketika satu siswa yang berperan sebagai tutor. Dengan satu tutor memberikan penjelasan dan bimbingan mengenai materi kepada satu temannya yang kurang paham materi hal ini dilakukan secara bergantian.
2) Group to Tutor
Pengertian dari metode ini adalah adanya satu siswa yang mempunyai peran sebagai tutor yang memberikan penjelasan dan bimbingan mengenai materi kepada kelompok-kelompok kecil di kelasnya yang belum terlalu paham.
Dengan adanya metode peer tutoring ini akan memudahkan siswa untuk belajar, karena biasanya dalam pembelajaran orang dewasa akan lebih nyaman ketika dibimbing oleh teman sepantarannya atau teman sekelasnya karena diantara mereka tidak ada gap, dan juga biasanya tidak sungkan untuk menanyakannya ketika ada materi yang belum paham. Karena biasanya pada orang dewasa ketika gurunya atau dosennya yang mengajar ia lebih sungkan untuk menanyakan materi yang belum mereka pahami.
Daftar Pustaka
Andriani, Rike, and Rasto Rasto. 2019. "Motivasi Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa." Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 4 (1): 80. https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14958
Astuti, N. (2022). Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Sdn Simpang Warga 1 Kecamatan Aluh-Aluh. Jurnal Terapung: Ilmu-Ilmu Sosial, 4(1), 33-46