Lihat ke Halaman Asli

Dewi Sulam Safina Ariyanti

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Pelaksanaan Teori Belajar Behaviorisme dalam Pembelajaran

Diperbarui: 21 September 2023   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Teori belajar behavioristik merupakan sebuah teori yang menjelaskan tingkah laku manusia dengan mengunakan pendekatan objektif, mekanisme dan materialistik yang mana perubahan tingkah laku seseorang dilakukan melalui pengkondisian. pada teori ini lebih di fokuskan pada pengamatan karena merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku seseorang.

     Teori behavioristik lebih menekankan pada kajian ilmiah yang mengenai macam- macam respon perilaku yang dapat diamati dan penentu lingkungannya. Prinsip-prinsip perilaku diterapkan secara menyeluruh dengan tujuan untuk membantu orang- orang mengubah perilakunya ke arah yang lebih baik. 

     Adapun beberapatokoh-tokoh teori belajar behavioristik yaitu antara lain 

   1. John B. Waston 

     Menutut waston belajara merupakan sebuah proses interaksi antara stimulus dan respon yang dimaksudkan bahwa hal tersebut harus bisa diamati dan diukur. Maka dari hal tersebut seseorang  harus mengakui bahwa adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar terjadi. waton juga merupakan seorang behavioris murni, semua kajiannya yang membahas tentang belajar disejajarkan dengan ilmu lainnya. Waston berpendapat dengan cara tersebut akan dapat ditafsirkan bahwa perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan tindakan belajar. 

   2. Ivan P. Pavlon 

      Paradigma kondisioning klasik merupakan karya besar Ivan P. Palvon yang merupakan ilmuwan rusia yang mengembangkan teori perilaku melalui percobaan anjing dan air liurnya. teori belajar pengkondisian klasik merujuk pada sejumlah prosedur pelatihan karena satu stimulus dan rangsangan muncul untuk menggantikan stimulus lainnya dalam mengembangkan suatu respon, sedangkan mengenai penguat menurut Palvon bahwa stimulus yang tidak terkontrol memounyai hubungan dengan penguat yang menyebabkan adanya sebuah pengulangan tingkah laku dan difungsikan sebagai penguat. 

  3. B.F. Skinner 

     Skinner adalah seorang psikolog dari harvard yang memiliki jasa dalam mengembangkan teori perilaku yang dikemukakan oleh waston. Konsep-konsep yang disampaikan Skinner tentang belajar lebih unggul daripada konsep para tokoh sebelum-sebelumya. disini Skinner menjelaskan bahwa konsep belajar secara sederhana tetapi lebih komprehensif. 

Menurut pendapatnya hubungan antara stimulus dan respons yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya yang kemudian setelah itu menimbulkan sebuah perubahan tingkah laku yang tidak sesederhana seperti yang sudah dijelaskan oleh para tokoh-tokoh sebelumnya. respons yang nantinya akan diberikan memiliki konsekuensi-konsekuensi yang nantinya hal tersebut akan memepengaruhi munculnya perilaku tersebut. maka dalam memahami tingkah laku seseorang makaharis memahami stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin di munculkan dan berbagai konsekueinsi yang timbul akibat respons tersebut. 

     Beberapa penerapan belajar behavioristik dalam proses pembelajaran antara lain yaitu :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline