Lihat ke Halaman Asli

DewiShohibatur Rahmadina

Universitas Muhammadiyah Malang

Menghadapi Revolusi Industri 4.0: Adaptasi Pemerintah dalam Menghadapi Perubahan Ekonomi dan Pekerjaan

Diperbarui: 8 Juli 2023   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Revolusi Industri keempat yang juga dikenal sebagai Industri 4.0 telah mengubah paradigma ekonomi publik di seluruh dunia bagaimana cara hidup dan bekerja. Dengan munculnya kemajuan digital dan teknologi, ekonomi masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Otomatisasi dan kecerdasan buatan mengganggu pasar kerja dan sektor ekonomi tertentu. Hampir semua aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan lapangan kerja, telah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang pesat seperti kecerdasan buatan, otomatisasi, dan Internet of Things (IoT). Dalam hal ini pemerintah harus berubah untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 karena mereka memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa perubahan ini memberikan manfaat inklusif bagi masyarakat.

Salah satu dampak paling signifikan yang terjadi yaitu otomatisasi pekerjaan. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia kini hanya dilakukan oleh mesin. Hal ini yang dimana menyebabkan penurunan permintaan akan pekerjaan berketerampilan menjadi semakin rendah, sementara sebaliknya permintaan pekerjaan berketerampilan tinggi meningkat. Akibat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah banyaknya pekerjaan yang tertinggal, dan kesenjangan pendapatan antara pekerjaan berketerampilan tinggi dan berketerampilan rendah semakin menjadi-jadi.

Dampak lain yang ditimbulkan dari Industri 4.0 ini adalah munculnya kecerdasan buatan atau AI. AI digunakan untuk mengotomatiskan tugas- tugas yang pernah dilakukan oleh manusia, seperti layanan pelanggan dan analisis data. Meskipun adanya AI ini menyebabkan peningkatan efisiensi dan produktifitas, hal ini juga menyebabkan kekhawatiran rentang hilangnya beberapa lapangan pekerjaan dan dampaknya terhadap tenaga kerja. Selain berdampak pada pasar kerja , Industri 4.0 juga mengubah sektor ekonomi tertentu. Misalnya, munculnya e-commerce dan pasar online mengganggu bisnis ritel tradisional yang dimana hal ini menyebabkan banyaknya penutupan toko offline, sekaligus meningkatkan permintaan pengecer online.

Hal pertama yang pemerintah harus pahami tentang revolusi industri 4.0 dengan baik adalah pemerintah harus mengenali perubahan struktural yang akan terjadi dalam sektor-sektor ekonomi tradisional seperti manufaktur, pertanian, dan jasa. Kemajuan teknologi seperti otomatisasi dan robotik berpotensi menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang dapat dilakukan secara otomatis, sehingga mengharuskan masyarakat untuk mengembangkan keterampilan baru yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Pemerintah perlu mengadakan riset dan analisis mendalam tentang tren dan perkembangan yang dihadapi oleh sektor-sektor ini, agar dapat merumuskan kebijakan yang efektif dan responsif terhadap perubahan tersebut.

Perubahan yang terjadi di era ini penting bagi pemerintah untuk beradaptasi dari era sebelumnya ke era ekonomi yang baru. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan berinvestasi dalam program pendidikan dan memberikan perhatian khusus pada pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0. Pendidikan dan pelatihan merupakan faktor penting dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi perubahan ini. Kurikulum pendidikan perlu diperbarui agar mencakup keterampilan digital, pemrograman, analisis data, dan kecerdasan buatan. Pemerintah harus memastikan bahwa lembaga-lembaga pendidikan menyediakan program-program yang memadai dalam menghasilkan lulusan yang kompeten di era digital ini. Selain itu, pelatihan-pelatihan vokasional dan kursus-kursus peningkatan keterampilan juga perlu didorong, untuk mempersiapkan pekerja yang sedang bekerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Dikarenakan hal ini dapat membantu menutup kesenjangan pendapatan dan memastikan bahwa pekerja tidak merasa tertinggal. Pemerintah juga dapat turut serta membantu dengan memberi insentif bagi bisnis untuk berinvestasi dalam teknologi baru dan mengadopsi model bisnis yang baru.

Selain itu, pemerintah harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi dan transformasi digital. Infrastruktur teknologi harus diperkuat, termasuk akses internet yang cepat dan terjangkau, serta pengembangan jaringan 5G. Pemerintah juga perlu memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang berinvestasi dalam riset dan pengembangan teknologi baru, sehingga mendorong inovasi dan pengembangan produk-produk baru. Selain itu, hubungan yang mengatur sektor teknologi dan digital juga perlu diperbarui agar tetap relevan dengan perkembangan yang pesat, sambil tetap menjaga keberlanjutan, privasi, dan keamanan data.

Kerjasama internasional juga menjadi faktor penting dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Pemerintah perlu memperkuat kerjasama dengan negara-negara lain dalam berbagi pengetahuan, pengalaman, dan best practice dalam menghadapi perubahan ini. Melalui kerjasama internasional, pemerintah dapat belajar dari keberhasilan dan kegagalan negara-negara lain dalam mengadopsi teknologi baru dan mengembangkan kebijakan yang efektif. Kerjasama ini juga dapat membuka peluang baru dalam berinvestasi, berkolaborasi, dan memperluas akses pasar bagi produk dan jasa dalam era digital ini.

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah Industri 4.0 mengubah cara kita dalam menjalankan kehidupan dan dalam hal bekerja. Meskipun telah menyebabkan peningkatan efisiensi dan produktivitas, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kehilangan pekerjaan dan dampaknya terhadap tenaga kerja. Pemerintah perlu memahami perubahan yang terjadi dan menciptakan kebijakan yang bisa memfasilitasi adaptasi sektor ekonomi. Inisiatif seperti pembangunan infrastruktur digital, investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi, serta stimulasi ekonomi berbasis teknologi dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang inovatif. Selain itu, penting juga untuk memastikan perlindungan konsumen dan keadilan dalam ekonomi digital serta menunjau dan memperbarui regulasi yang ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline