Lihat ke Halaman Asli

Gedung Karesidenan: Ikon Sejarah yang Tetap Kokoh di Tengah Modernisasi

Diperbarui: 19 Desember 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Gedung Karesidenan Purwakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Purwakarta - Pernahkah Anda membayangkan, di tengah pesatnya pembangunan gedung-gedung modern, ada sebuah bangunan tua yang tetap berdiri kokoh menantang waktu dan arus modernisasi? Gedung Karesidenan adalah salah satunya. 

Gedung ini tidak hanya menjadi saksi sejarah yang tak ternilai, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan daerah yang tetap kokoh meski zaman terus berubah. (Kamis, 5 Desember 2024).

Gedung Karesidenan yang dulu menjadi pusat administrasi kolonial, kini berdiri berdampingan dengan kemajuan kota modern. Pilar-pilarnya yang tetap kokoh dengan perpaduan gaya arsitektur Eropa-Cina dan Indische Empire Stijl. 

Atap bangunan bergaya Cina dengan ciri datar di bagian tengah dan motif lengkung di ujung sisi kiri dan kanan. Di bagian depan terdapat porch dengan detail variasi pengaruh arsitektur Cina. 

Ornamen-ornamen yang berupa stiliran pada pagar langkan dan tiang-tiang yang terbuat dari material kayu dan hiasan atap yang berupa hiasan pilin berganda menjadi kontras mencolok di tengah hiruk-pikuk pembangunan. 

Meski zaman telah berubah, gedung ini seolah berbicara kepada kita, mengingatkan bahwa ada warisan sejarah yang tidak boleh dilupakan.

Foto Arsitektur Eropa-Cina dan Indische Empire Stijl di Gedung Karesidenan Purwakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menurut Bah Ntan, selaku Arsiparis Karesidenan, Gedung Karesidenan merupakan salah satu peninggalan penting dari masa kolonial Belanda yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Gedung ini dibangun seiring dengan pembangunan jalan kereta api antara Batavia-Padalarang yang melewati Purwakarta pada abad ke 20. Jalur tersebut selesai dibangun sampai ke Padalarang pada tahun 1906. Dari sejarah tersebut diperkirakan Gedung Karesidenan di Purwakarta mulai dibangun sekitar tahun 1902.

Pada awalnya Gedung ini didirikan untuk kepentingan pemerintahan kolonial Belanda.  Bah Ntan melanjutkan, “Menurut Arsip, karesidenan dibangun untuk kepentingan Belanda.” Gedung ini menjadi pusat kekuasaan Belanda, di mana berbagai keputusan strategis terkait wilayah disusun. "Pada masa itu, residen sebagai pejabat utama menggunakan gedung ini untuk menjalankan tugas-tugas administrasi pemerintahan". Pungkasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline