Lihat ke Halaman Asli

Dewi Sawitri

Saya seoraang guru SD

Pentingnya Membangun Budaya Tutur yang Efektif dan Positif

Diperbarui: 14 Juni 2024   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Dalam dunia pendidikan, komunikasi memegang peranan penting dalam proses transfer ilmu pengetahuan. Budaya tutur, atau cara kita berbicara dan berinteraksi satu sama lain, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran. Membangun budaya tutur yang efektif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan meningkatkan pemahaman siswa.

Pertama, budaya tutur yang baik dapat membangun rasa saling menghormati antara guru dan siswa. Ketika guru menggunakan bahasa yang santun, jelas, dan tidak menjatuhkan, siswa akan merasa lebih dihargai dan lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas. Sebaliknya, kata-kata yang kasar atau merendahkan dapat menciptakan suasana yang defensif dan menghambat proses belajar.

Selain itu, budaya tutur yang efektif juga membantu dalam penyampaian materi pelajaran secara efektif. Guru yang mampu menjelaskan konsep dengan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan contoh-contoh yang relevan akan memudahkan siswa untuk menyerap informasi dengan lebih baik. Penggunaan bahasa yang jelas dan terstruktur juga membantu siswa untuk mengikuti alur pemikiran dan memahami hubungan antara ide-ide yang disampaikan.

Di sisi lain, siswa juga perlu dibiasakan dengan budaya tutur yang baik dalam interaksi di kelas. Ketika siswa diizinkan untuk mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat, atau berpartisipasi dalam diskusi dengan cara yang sopan dan terstruktur, mereka akan merasa lebih percaya diri dalam mengekspresikan pemikiran mereka. Ini juga membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang sangat penting untuk kehidupan akademis dan profesional di masa depan.

Lebih jauh lagi, budaya tutur yang positif dapat menciptakan atmosfer yang kondusif untuk pertumbuhan intelektual dan emosional siswa. Ketika guru dan siswa saling menghormati dan berkomunikasi dengan baik, suasana kelas menjadi lebih rileks dan terbuka untuk eksplorasi ide-ide baru. Ini mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan keberanian untuk mengambil risiko dalam proses belajar.

Pada akhirnya, membangun budaya tutur yang efektif dalam pembelajaran adalah tanggung jawab bersama antara guru dan siswa. Guru harus menjadi teladan dalam menggunakan bahasa yang sopan, jelas, dan membangun, sementara siswa juga perlu dilatih untuk menghargai proses komunikasi yang baik. Dengan budaya tutur yang positif, proses belajar mengajar akan menjadi lebih bermakna dan memberikan dampak yang lebih besar terhadap perkembangan akademis dan personal siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline