Lihat ke Halaman Asli

Catatan tentang Prioritas

Diperbarui: 19 Juni 2023   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Masalahnya hanya ada di prioritas. Mau sesibuk apapun, kalau kamu memang prioritasnya pasti akan selalu disempatkan."

Aku lumayan tergelitik dengan kalimat itu. Membuatku bertanya pada diri sendiri, memangnya apa prioritasku? Kenapa harus hal tersebut yang menjadi prioritasku? Kelak,  apa hasil yang akan aku dapatkan? Apakah hasil dan kegigihanku terhadap prioritas yang ada akan saling sepadan?

Tidak banyak jawaban yang aku dapatkan, haya saja Kerja dan pendidikan lah yang menjadi prioritasku saat ini. Terdengar tidak realistis, apalagi dengan himpitan keadaan yang selalu memaksaku untuk diam dan ikuti saja alur yang ada. Tidak usah macam-macam dan tidak usah membuat banyak tingkah karena aku bukan orang berada dan seperti tidak layak membentuk sebuah harapan dan mengejar cita-cita.

Mungkin pertayaan lain akan muncul, bagaimana dengan kisah asmaramu? Adakah yang sudah membersamai dan menjadi tempat pulangmu kelak?

Pertayaan yang selalu akan aku jawab, saat ini aku sedang mengejar pendidikan dan memperbaiki 'jiwa' yang sedang rapuh ini.

Yah, lagi-lagi jawaban asing. Terdengar egois karena semua hanya berpusat pada diriku sendiri. Seperti tidak ada rasa tanggung jawab untuk berbalas budi pada keluarga.

Biarlah! Biar aku kau anggap egois, karena kalau bukan aku yang perduli akan diriku, lalu siapa lagi? Bahagia dan damai itu diperjuangkan oleh diri sendiri, bukan berharap dari orang lain.

Jadi, apa prioritasku yang sebenarnya? Ya sudah, tebak saja sendiri hahaha ....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline