[caption caption="Ruang utama tempat sembahyang umat Buddha. sumber: dokpri"][/caption]Begitu memasuki pintu gerbang kuil, aroma Tiongkoknya tercium sangat kental sekali. Sejenak sayapun berhenti dan memandang ke sekelilingnya untuk menyakinkan diri kalau saya tidak sedang berada di negeri Tiongkok.
Kuil yang dibangun sekitar dua puluh lima tahun yang lalu ini mempunyai ratusan ornamen cantik. Semua struktur bangunannya dirancang dengan gaya kekaisaran Tiongkok tradisional (kuno?).
Bahkan pada setiap sudut ruangan menampilkan ekspresi otentik dari kekaisaran Tiongkok dengan begitu sempurna. Dari mulai tulisan kaligrafi, lukisan-lukisan yang berada di setiap dindingnya, juga patung para dewa Buddha yang diletakkan di setiap sudut ruang.
Di sekelilingnya terdapat simbol-simbol keagamaan umat Buddha Tiongkok, serta ada beberapa candi untuk berdoa bagi pengunjung kuil yang beragama Buddha.
Taman-taman yang indah, kolam yang mungil dengan air yang jernih serta hiasan-hiasan yang khas sungguh terasa berada di negeri Tirai Bambu. Tanaman serta pohon-pohon yang rindang sungguh terlihat asri dan terawat.
[caption caption="Taman di Kuil Buddha Tiongkok. dok pri"]
[/caption]
[caption caption="Kuil Buddha Tiongkok. dok pri"]
[/caption]
[caption caption="Kuil Buddha Tiongkok. dok pri"]
[/caption]Adapun sejarah dibangunnya kuil yang super megah ini adalah ketika sebuah organisasi amal, agama dan kebudayaan yang didirikan pada tahun 1981 ikut mengelola Kuil Buddha Internasional yang dikenal dengan nama kuil Guan Yin.