Mayoritas mahasiswa di Indonesia yang memilih untuk melanjutkan pendidikan mereka di luar daerah tempat tinggalnya, bahkan di luar pulau tempat tinggalnya dan biasa disebut mahasiswa rantau. Beberapa alasan mereka untuk menjadi mahasiswa rantau adalah menggali potensi diri dengan mencoba hal baru di luar “zona nyaman”. Meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu, mengejar impian, dan hidup mandiri merupakan pengalaman yang penuh tantangan. Dibalik tekad kuatnya, beberapa dari mereka justru mengalami tekanan emosional dan hambatan-hambatan dimana hal tersebut berhubungan dengan kesehatan mental mereka.
Seringkali, mahasiswa rantau merasa kesepian karena terpisah dari keluarga dan teman-teman dekatnya. Dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, mencari teman baru, serta menghadapi tekanan akademik saat mulai menginjak bangku kuliah menjadi salah satu faktor mahasiswa mengalami stres dan berpengaruh terhadap kesehatan mental mereka. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif. Kesepian yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, seperti gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko stres, kecemasan, hingga depresi.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesepian mahasiswa rantau. Salah satunya adalah faktor geografis yang memisahkan mereka dari keluarga dan teman terdekat. Rendahnya dukungan sosial di lingkungan baru dan sulitnya beradaptasi juga dapat meningkatkan tingkat apatisme. Selain itu, tuntutan kuliah yang tinggi, ditambah dengan masalah keuangan, dapat menambah beban psikologis mahasiswa rantau.
Untuk mengatasi tekanan emosional dan meningkatkan kesehatan mental, terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan nih! Mahasiswa rantau dapat mencari jaringan sosial baru di lingkungan sekitar yang nyaman tentunya. Seperti mengikuti himpunan mahasiswa ataupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sesuai passion sehingga dapat memberikan semangat dan energi positif dalam menjalaninya. Menyisihkan waktu bersama teman terdekat juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Ajak teman terdekat untuk quality time melakukan hal-hal yang menyenangkan sebagai upaya refreshing ketika merasa kesepian. Yang tidak kalah penting, mahasiswa rantau harus tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman terdekat kampung halaman. Penggunaan media sosial sangat penting untuk menjaga hubungan agar tidak terputus. Saling berbagi cerita dapat menjadi self healing sekaligus obat rindu terhadap kampung halaman.