Lihat ke Halaman Asli

Dew

Orang biasa.

Januari dan Evaluasi

Diperbarui: 2 Februari 2024   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kalender Januari (Sumber: Freepik"> )

Januari, tiga puluh satu hari yang mengandung banyak rasa.
Setelah dijalani, ternyata ada hal-hal yang perlu dibenahi.

Pokoknya ada tiga, yaitu pekerjaan, hubungan dengan diri sendiri, dan hubungan sosial. Meski terkesan sendiri-sendiri, ketiganya berkaitan erat, terutama menyangkut waktu.

Januari ini dimulai dengan kegembiraan tahun baru yang dilewatkan bersama sahabat dan kerabat. 30 Desember, 31 Desember, 1 Januari, 2 Januari… menyenangkan bisa menutup dan memulai tahun dengan orang-orang yang kehadirannya saja adalah berkah.

Beranjak dari kegembiraan itu, masuklah kepada fase pak-pik-puk­ dengan pekerjaan, berkejaran dengan deadline. Lalu dalam fase itu, ada lelah yang tak sabar menjadi bagian dari Januari (yang sudah pasti ada sebabnya). Hingga akhirnya, pekerjaan terganggu, deadline­ harus terpaksa dialihkan, rencana lain harus terpaksa dilewatkan.

Dari cerita singkat tersebut, ada beberapa hal yang bisa dijabarkan.

#1 Dalam hal pekerjaan.

Setelah melihat kembali list pekerjaan selama 31 hari penuh, ada beberapa catatan yang akhirnya penting untuk dibenahi dan diterapkan selama Februari.

Pertama, peningkatan efisiensi kerja. 

Jika berkaca kembali pada beberapa bulan lalu, terutama di awal memulai pekerjaan ini, dalam satu hari 3 tugas bisa terselesaikan dengan baik. Sementara pada Januari kemarin, tanggal-tanggal dengan 2 ceklis bahkan jarang sekali dijumpai.

Kedua, efisiensi biaya.

Biasanya setelah menyelesaikan satu pekerjaan, rasanya ingin segera menunjukkan hasilnya kepada pelanggan. Masalah jarak dan waktu tempuh, terkadang jarang sekali diperhatikan. Hal ini menyebabkan biaya akomodasi jadi membengkak, padahal masih bisa menunggu pekerjaan lainnya selesai agar bisa jalan sekaligus dan menghemat biaya.

Selain itu, dengan kebiasaan yang demikian bukan hanya pengeluaran yang membengkak, namun waktu pun jadi terbuang percuma. Sementara jarak tempuh tidak dekat, waktu yang diperlukan dalam satu perjalanan tidak sedikit. Belum lagi rasa lelah selama perjalanan yang pada akhirnya bisa mempengaruhi produktivitas.

Ketiga, mengurangi distraksi dari luar pekerjaan.

Salah satu kendala bagi pekerja rumahan adalah distraksi-distraksi yang terasa bukan apa-apa, namun membuat kita mau tak mau harus membagi konsentrasi.

Semisal, adanya permintaan-permintaan kecil dari orang-orang sekitar, gangguan-gangguan kecil dari binatang peliharaan, ataupun distraksi yang datangnya dari diri sendiri, seperti munculnya ide-ide impulsif yang serasa harus dikerjakan segera sehingga pekerjaan utama justru tertunda, dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline