Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti pernah membutuhkan uang mendesak tapi sulit menemukan seseorang yang bersedia meminjamkan. Mengajukan pinjaman ke bank tentu butuh jaminan serta banyak persyaratan lainnya yang harus dipenuhi, belum lagi harus ada proses verifikasi ke tempat tinggal peminjam untuk memastikan alamat dan kegiatan usaha yang dijalankan.
Menggadaikan barang pun rasanya terlalu rumit, harus mengecek kelengkapan surat-surat, dan terkadang merasa sayang karena barang yang digadaikan masih sering digunakan dalam keseharian.
Menjawab segala kerumitan tersebut, bank keliling punya inovasi sendiri, yaitu jemput bola mendatangi rumah-rumah calon nasabah, menawarkan pinjaman dengan bunga yang cenderung lebih tinggi dari bank konvensional pada umumnya namun dengan persyaratan yang jauh lebih ringan, ditambah lagi, debitur tak perlu pergi ke bank, pegadaian, leasing, atau semacamnya, tak perlu mengeluarkan ongkos bensin, transaksi bisa dilakukan di teras rumah, persyaratan mudah, kebutuhan mendesak terpenuhi seketika.
Kemudahan tersebut menjadikan bank keliling idola bagi ibu-ibu di perkampungan dan pinggiran kota. Kehadirannya sebagai ‘penyedia uang darurat’ disambut baik oleh masyarakat yang membutuhkan.
Alasan yang lumrah di masyarakat ketika mengajukan pinjaman di antaranya adalah untuk membeli pupuk serta perlengkapan pertanian, menambah modal usaha, sampai pada kebutuhan konsumtif.
Alasan untuk kebutuhan konsumtif biasanya terjadi pada masyarakat yang terlambat mendapatkan upah/gaji dari pekerjaannya atau untuk memenuhi kebutuhan mendesak lain seperti kebutuhan sekolah anak yang tak terduga.
Syarat Mengajukan Pinjaman
Syarat yang diperlukan untuk mengajukan pinjaman tergolong mudah, hanya dengan menyertakan fotokopi kartu identitas, uang pun cair. Tentu saja untuk jumlah yang lebih besar, diperlukan persyaratan tambahan seperti kartu identitas dan tanda tangan kepala keluarga serta kartu keluarga.
Meskipun tingkat suku bunga yang ditawarkan bank keliling cenderung tinggi yaitu mencapai 10% sampai 25% serta adanya biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah dari beberapa bank keliling, tidak menjadi halangan bagi calon debitur untuk mengajukan pinjaman. Proses yang mudah dan cepat menjadi nilai tambah bagi bank keliling untuk memenangkan hati nasabah.
Dalam satu minggu pada satu wilayah, petugas bank keliling yang datang bisa mencapai 3 sampai 4 orang, termasuk di dalamnya petugas bank keliling harian, mingguan, maupun 2 mingguan. Karena intensitas yang begitu sering dan tak sedikit ini, sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat untuk memiliki lebih dari satu pinjaman bank keliling.
Karena intensitas ini pula, masyarakat tak jarang mengandalkan pinjaman pada bank keliling yang satu untuk membayar angsuran pada bank keliling yang lain, yang pada akhirnya malah menjadi siklus tersendiri. Seolah-olah kehadiran bank keliling yang menjamur di tengah masyarakat adalah untuk menutupi tagihan bank keliling antara satu dan yang lain. Kredit bank C, bayar bank B, kredit bank B, bayar bank A. Gali lubang tutup lubang.