Lihat ke Halaman Asli

DEWI RETNA DITA

Apa Adanya Saja

Perempuan dan Dinamika Rumah Tangga di Masa Covid-19

Diperbarui: 20 September 2020   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perempuan memiliki peran ganda di tengah-tengah pandemik Covid-19, terutama bagi seorang ibu yang memiliki peran sebagai agen pendidik anak di rumah, memastikan kesehatan keluarga, dan memastikan ketahanan pangan keluarga, menyediakan makanan dengan gizi yang seimbang untuk keluarga.

Tentunya, hal ini menambah beban domestik perempuan ketika semua aktivitas yang biasanya dilakukan di luar dialihkan ke dalam rumah. Terutama untuk seorang ibu yang harus pintar mengelola stress dan kesehatan  karena beban yang kian bertambah tersebut.

Kegiatan `me time` perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan secara fisik maupun mental, hal itu bisa dilakukan dengan cara berolahraga setiap pagi sebelum memulai aktivitas di rumah. Yoga ataupun berlari pagi bisa menjadi alternative pilihan yang dapat diambil, selain itu mengkonsumsi suplemen, menjaga pola hidup, dapat membantu ketahanan daya tubuh.

Selain menjaga kesehatan badan agar tetap bugar, perempuan juga dituntut untuk dapat mengelola `dapur` keluarga.

Penerapan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mulai diberlakukan kembali oleh pemerintah minggu ini memaksa semua aktivitas harus dikerjakan di rumah.

Hal ini tidak dapat dipungkiri sedikit banyaknya  mengurangi pendapatan keluarga, disinilah peran ibu sangat diandalkan untuk menjaga cash flow keluarga agar dapat tetap berjalan. 

Di sisi lain, ketika perempuan dituntut untuk bisa mengatur kebutuhan domestik keluarga agar semuanya berjalan dengan semestinya, perempuan juga termasuk kaum yang paling rentan secara sosial dan ekonomi dalam masa pandemik ini.

Adanya kebijakan PSBB mengakibatkan pendapatan keluarga berkurang, menimbulkan kecemasan dan ketidakpastian, dan memicu KDRT, ditambah lagi adanya kebijakan Belajar dari Rumah (BdR) yang berarti melimpahkan tugas-tugas guru di sekolah kepada ibu di rumah.

Orang tua dihadapkan dengan kesulitan mendapatkan panduan yang cukup untuk mendampingi anaknya belajar ditambah lagi terbatasnya teknologi informasi yang dapat diakses.

Ketika pekerjaan domestik rumah tangga tinggi sementara asupan gizi perempuan terbatas maka perempuan rentan terkena Covid-19. 

Kajian Dinamika Perubahan di Dalam Rumah Tangga Selama Covid-19 yang dirilis oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) April hingga Mei 2020,  menyoroti beban domestik perempuan yang tinggi di masa Covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline