Lihat ke Halaman Asli

Dewi Rohmawati

Penikmat sastra

Tantangan Seorang Pendidik Pasca Pandemi

Diperbarui: 12 Mei 2022   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Setelah melewati masa pandemi, kini masyarakat mulai kembali beraktifitas biasa seperti semula. Tempat-tampat wisata sudah bisa dikunjungi. Mal dan pasar-pasar juga sudah buka kembali. Mudik atau pulang kampung juga sudah tidak ada larangan. Tak heran jika libur lebaran ini jalan raya selalu padat dan dipenuhi pengendara.

Masyarakat nampaknya antusias menyambut kembali hidup yang normal. Bioskop mulai ramai dikunjungi, terlebih sekarang sedang semarak film KKN di Desa Penari, yang mana kisah ini viralnya sebelum pandemi namun baru tayang di bioskop bulan April kemarin. Maka lagi-lagi tak heran jika film ini langsung ramai dan tembus jutaan penonton pada enam hari pertama tayang. Dilihat dari situasi saat ini, bisa jadi bukan karena faktor filmnya melainkan karena masyarakat sudah haus hiburan.

Dibidang pendidikan, ada berbagai hal yang menantang. Setelah kita melewati masa pandemi selama kurang lebih dua tahun, kini sekolah-sekolah sudah mulai beroperasi kembali. Akan tetapi seorang pendidik harus siap dengan berbagai hal, diantaranya ialah:

1. Beradaptasi dengan sikap anak. Kenapa demikian? Karena kembalinya ke sekolah merupakan pembiasaan baru, dimana sebelumnya anak-anak melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). 

PJJ mengakibatkan anak memiliki rutinitas yang berbeda dari hari sekolah normal. Mulai dari waktu bangun tidur, waktu mandi, waktu mengerjakan tugas. Oleh karena itu, pendidik bertugas mendisiplinkan kembali anak-anak.

2. Tidak jenuh mengarahkan anak mengenai sopan santun. Kenapa demikian? Hal ini dikarenakan anak selama masa PJJ dia dibekali gadget yang mana sebagian waktunya banyak tersita untuk menonton sosial media. 

Ada berbagai aplikasi yang kini ramai dipakai oleh anak-anak hingga orang tua. Yang mana aplikasi tersebut selalu berisi berbagai macam gaya dan modernisasi jaman sekarang. Jika anak belum bisa menyaring apa yang mereka tonton, maka akan terbawa ke dunia sehari-hari.

3. Tegas terhadap anak yang mulai menurun karakternya. Tegas bukan berarti galak atau memarahi. Seorang pendidik harus memiliki wibawa di depan anak didiknya. 

Banyak kasus mengenai moral anak akhir-akhir ini. Berbagai faktor yang melatarbelakangi, bisa jadi karena lingkungan, bisa jadi karena didikan orang tua, kurang perhatian dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline