Lihat ke Halaman Asli

De Javu

Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pic by : Pinterest

Keluargaku pernah tinggal di rumah besar ini. Yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Halamannya luas, dengan berbagai macam tanaman dan bunga-bunga yang indah dan tertata rapi.

Namun, rumah ini bukan milik keluargaku lagi. Pemilik baru rumah ini adalah sepasang suami istri yang memiliki 2 orang anak perempuan. Bapak dan ibu Wiryo adalah pemiliknya sekarang.

Beruntung aku dan keluargaku boleh datang ke rumah ini, walaupun hanya untuk sekedar bernostalgia pada masa lalu. Kami juga tinggal tidak jauh dari rumah ini.

Bulan Desember, keluarga Wiryo biasa berlibur ke luar kota, untuk menghabiskan malam pergantian tahun. Kami lalu dengan senang hati bersedia menjaga rumah ini untuk mereka.

Setelah keluarga Wiryo meninggalkan rumah, kami pun leluasa bernostalgia. Mengingat ingat segala kenangan yang indah saat dulu (pernah) menempati rumah ini.

"Dulu--mommy selalu membuatkanmu pancake untuk sarapan. Kamu ingat?" Tanya mom sambil melirik ke arahku.

"Ah--iya Mom, pancake terenak yang pernah ku lahap," aku menjawab dengan sedikit memuji pancake buatannya-sambil memerhatikannya, yang sedang mengaduk adonan.

"Di mana daddy?" Mom kembali bertanya.

"Mungkin di ruang kerja Pak Wiryo atau di ruangan lain, biasanya daddy sering membaca-baca buku atau lainnya."

Mom lalu memanggil dad, dan adikku yang sedang berada di kamar--di lantai 2--untuk sarapan bersama di dapur. Akhirnya kami sekeluarga berkumpul di dapur untuk sekedar mencicipi pancake buatan mommy. Nostalgia kami tidaklah lengkap tanpa pancake buatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline