[caption id="attachment_167318" align="aligncenter" width="561" caption="gambar koleksi pribadi"][/caption]
___________
Tulisan Kolaborasi Coretan Embun dan Ramadhan Al Fatih
___________
Malam ini, aku tak akan menulis apapun. Tak ada huruf-huruf yang berteriakan , tak juga kata merayu-rayu atau barisan kalimat membujukku. Malam ini terlalu langka , karena kudapati repihan Embun dan kesejukannya menggelayuti sekujur tubuhku.
"Bila repihan Embun sanggup memberikan kesejukan, segeralah kau menghadap padaNya dengan memohonkan sejumput doa syukur walau tidak pernah kau tuliskan tetapi jejaknya akan menghiasi setiap dinding Nebula dan penyejuk jiwamu".
Dia mengintip kesendirianku dari wajah anak-anak cemara , menatapku dan seolah menggoda khayalanku. Aku hanya tersenyum,sementara kudengar kawanku yang bersembunyi bersorak-sorai mengejekku , sembari menabuh genderangnya dengan pelan , lalu kudengar semakin cepat suaranya memukul tabir jiwaku.
"Jangan risaukan kesendirianmu karena satu persatu bulir Embun akan memenuhi bejana yang akan membentuk sebuah pusaran dan menemani sepimu dan meramaikan hatimu disetiap dentingnya".
Namun , aku masih tersenyum dan hanya sanggup tersenyum mengikuti irama genderang yang tiada henti mengejekku. Tak lama Embun pun menetes di kening halaman rumahku dan anak-anak cemara serempak melambaikan salam kasihnya kepada Embun yang telah membagi kesegarannya. Aku masih tersenyum , hingga munculah kawanku yang bersembunyi mendekatiku , menari dan menabuh genderangnya tiada henti , namun tanpa intro juga melodi.
Gerimis di luar sana bersenandung gembira melihatmu tersenyum, gemuruh rinainya berkata " Masihkan kau terjaga demi denting hujan dalam pelukan sunyi yang hadir malam ini...? walau tanpa intro juga melodi namun kehangatannya menyelimuti hati setiap insan".
_________