Lihat ke Halaman Asli

Dewi Rahayu

Menikmati Alam

Pendidikan Anak sejak Dalam Kandungan

Diperbarui: 12 Mei 2022   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sangatlah besar perhatian Islam terhadap pendidikan anak, termasuk pendidikan anak sejak dalam kandungan. Salah satunya adalah meringankan, membebaskan beberapa kewajiban bagi seorang perempuan yang sedang mengandung. Hal ini tertuang dalam salah satu Hadist Rasullullah SAW," 

Sesungguhnya ALLAH SWT membebaskan separuh sholat bagi orang yang bepergian dan membebaskan puasa bagi orang yang bepergian, wanita yang menyusui dan wanita yang hamil (HR.Abu Daud,Tirmidzi dan Nasa'i). Dari Hadist terlihat bahwa Islam memperbolehkan ibu hamil untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan utuk kepentingan janin yang dikandungnya. 

Proses mendidik anak dalam kandungan bisa dimulai dengan  :

1. Seorang ibu mendoakan anak dalam kandungannya agar sehat hingga masa persalinan.

2. Ibu menjaga kehamilannya dengan makan makanan sehat yang banyak mengandung nutrisi yang baik serta halal.

3. Mendekatkan dirinya pada ALLAH SWT dengan melaksanakan ibadah wajib maupun Sunnah.

4. Mendengarkan tilawah Alqur'an ketika sejak sang janin berusia 4 bulan dalam kandungan.  

5. Mengajak sang janin untuk berbicara. Karena pada saat berusia 25 minggu janin sudah dapat mengenali suara orang-orang terdekatnya terlebih suara sang ibu. 

6. Keadaan emosi seorang ibu selama masa prenatal menjadi sangat penting karena memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan janin seorang bayi. Adanya gangguan emosi pada sang ibu akan sangat berpengaruh pada sang janin. 

Orang tua kita sejak dahulu selalu berpesan pada anak-anaknya yang sedang mengandung untuk menjaga kestabilan emosi mereka. Sebaiknya ibu yang sedang mengandung memperbanyak bacaan Alqur'an, berkata yang baik, mendengarkan lantunan Ayat Suci Alqur'an, agar sang bayi dalam kandungan dapat mendengarkan ,merasakan dan memahami ajaran agama sejak dalam kandungan.

Dengan adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan, telah ditemukan bahwa Pikiran Bawah Sadar bayi sudah bisa menangkap apa yang didengarnya sejak dalam kandungan. Sejak ruh ditiupkan dan organ tubuhnya sudah mulai berfungsi, sang bayi sudah bisa merasakan, mendengarkan apapun yang dialami oleh ibunya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline