Lihat ke Halaman Asli

Dewi Rahayu

Menikmati Alam

Terbaca Tatapmu

Diperbarui: 9 Mei 2022   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Terdengar lirih katamu saat sampaikan bahwa kepergiaanmu kala itu, bukan maumu. Aku tak bisa berkata apa-apa saat tahu hal itu. Masih saja ada harapan untuk terus bersamamu, walaupun aku harus abaikan sesuatu tentangmu. Kadang.....kita dihadapkan dikeadaan memilih yang dua-duanya sulit. Dan itulah perjuangan cinta kita kala itu.

Masih bertahankah engkau dengan rasamu ?

Kumasih disini dengan rasa yang sama waktu kita berpisah dulu. Walaupun aku tahu...perjuangan rasamu begitu berat.

Bangunan dan suasana waktu itu....tetap saja begini. Tak berubah.

Hanya dinding bangunan itu mulai rapuh seiring berjalannya waktu. 

Kembalilah  seperti saat kita berdua dulu...kala semuanya berubah warna merah jambu. Karena terbaca tatapmu.

Aku jadi malu ingat hal itu.  

  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline